Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kinerjanya Sudah Terasa, Duet Prabowo dan Jokowi Basi: Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan Lebih Fresh

        Kinerjanya Sudah Terasa, Duet Prabowo dan Jokowi Basi: Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan Lebih Fresh Kredit Foto: Twitter/Prabowo Subianto
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pendiri Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago mengatakan duet Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Joko Widodo atau Jokowi tak akan bertahan lama.

        Dirinya mengatakan hal tersebut sudah basi ketimbang duet yang lebih segar seperti Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.

        Baca Juga: Dengar Anies Baswedan Siap Nyaper, Loyalis Surya Paloh Girang: Nasdem Pokoknya Menginginkan...

        menilai, wacana duet Prabowo-Jokowi di ragukan moncer di Pemilu 2024. Ibarat menu makanan, rakyat lebih menginginkan varian menu baru yang masih segar.

        “Saya menilai masyarakat cenderung lebih tertarik dengan figur segar seperti Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan ketimbang Prabowo-Jokowi,” ujar Pangi, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

        Kandidat baru lebih diminati karena belum memiliki beban janji apa-apa. Diyakininya, seorang pemimpin itu tidak selamanya dicintai rakyat. Ada fase antiklimaks. Bahkan, waktu kedaluwarsa kepemimpinan.

        “Setiap pemimpin ada momentumnya, ketika sudah melewati zonasinya maka kans atau potensi menangnya cenderung menurun. Saya termasuk mazhab yang nggak yakin momentum yang sama bisa terulang kembali terhadap Prabowo dan Pak Jokowi,” katanya.

        Dalam analisa dosen Ilmu Politik Universitas Bung Karno, Jakarta ini, Prabowo dan Jokowi memiliki basis segmen pemilih dengan ceruk berbeda. Diperlukan cara menyatukan basis dukungan mereka yang dahulu sempat terbelah di Pilpres 2019. Terpolarisasi dengan istilah kampret versus cebong.

        "Konsekuensi dampak kerusakannya nyata terhadap tatanan politik kebangsaan. Menggoreng politik identitas menjadi komoditas politik dan polarisasi isu yang terbukti merobek tenun kebangsaan Indonesia raya,” geregetnya.

        Baca Juga: Wacana Anak Buah Anies Baswedan Disingkirkan, Loyalis Megawati: Setuju, Emang Gak Ada Manfaatnya!

        Menurutnya, wacana duet Prabowo-Jokowi merupakan bentuk keputusasaan harapan dan ketidakberdayaan meyakinkan masyarakat ihwal wacana masa jabatan Presiden tiga periode yang mendapatkan perlawanan keras dari rakyat.

        Pangi menduga, wacana Presiden tiga periode hingga menjadikan Jokowi sebagai Cawapresnya Prabowo merupakan rangkaian testing the water atau uji publik agar Jokowi kembali berkuasa di Pemerintahan.

        “Mungkin kaum oligarki yang sedang menikmati kue kekuasaan belum siap pesta mereka akan usai,” ucapnya.

        Baca Juga: Ganjar Pranowo Memang Tak Perlu Datangi Acara PDIP, Semuanya Diatur Puan Maharani

        Menjadikan Jokowi sebagai cawapres 2024 mendapatkan angin segar karena dianggap tidak menabrak Undang-Undang dan konstitusi. Apalagi, ada omongan dari Juru bicara Mahkamah Konstitusi (MK) yang menilai itu tidak terbentur regulasi.

        Terlepas regulasi tersebut, Pangi justru mempertanyakan apa iya Jokowi mau menjadi cawapresnya Prabowo?

        “Mohon maaf, nampaknya tawaran tersebut justru merendahkan wibawa dan martabat Jokowi yang pernah menjadi presiden dua periode,” ungkapnya.

        Sementara itu, Partai Gerindra menyerahkan persoalan itu kepada pucuk pimpinannya dan partai koalisi nya.

        “Masalah capres dan cawapres itu diserahkan kepada Pak Prabowo dan Pak Muhaimin Iskandar,” ujar Dasco.

        Sementara Jokowi menegaskan, wacana ini bukan datang dari dirinya. Justru, Sang Presiden mempertanyakan kenapa ada wacana Presiden tiga periode, hingga dirinya menjadi Cawapres di Pemilu 2024.

        Baca Juga: ''Sedang Dipaksa Mundur'', PDIP Lebih Utamakan Kehadiran Puan Maharani Dibandingkan Ganjar Pranowo

        “Sejak awal saya sampaikan urusan tiga periode sudah saya jawab. begitu sudah dijawab muncul lagi namanya perpanjangan juga sudah saya jawab. Lalu, muncul lagi jadi wapres, ini dari siapa?” kata Jokowi dalam keterangan pers, Jumat (16/9).

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: