Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Memacu Penerapan Digitalisasi di Sektor Enegi dan Pertambangan

        Memacu Penerapan Digitalisasi di Sektor Enegi dan Pertambangan Kredit Foto: Boyke P. Siregar
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini tidak terlepas dari dukungan pemerintah terhadap digitalisasi serta investasi. Salah satunya pada sektor energi dan pertambangan.

        Sebagai contoh, Indonesia baru saja mengadopsi teknologi 5G Smart Mining di Kawasan Timur dan merupakan yang pertama di Asia Tenggara.

        “Artinya apa? Masih terbuka luas upaya-upaya digitalisasi pada proses kerja di sektor energi, konstruksi dan infrastruktur, terlebih lagi pada sisi operasionalnya dan pemerintah turut bangga dengan berperannya anak bangsa yang memiliki kecakapan khusus di bidang ini” Kata Sidarto Danusubroto selaku Anggota Dewan Pertimbangan Presiden saat menghadiri pameran Indonesia Energy & Engineering (IEE) 2022 pada beberapa waktu lalu.

        Baca Juga: Jokowi Desak Sektor Pertambangan Segera Mengimplementasikan Teknologi AI

        Ia turut menegaskan bahwa pemerintah telah menjadikan pembangunan SDM sebagai pengarusutamaan strategi pembangunan nasional dalam rangka mengakselerasi pertumbuhan ekonomi, serta dukungan terhadap program Sustainability Development Goals (SDG).

        Sementara itu Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi, Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) Basilio Dias Araujo menambahkan bahwa sektor energi juga membutuhkan SDM berkualitas yang mampu mengimplementasikan teknologi digital.

        “Sektor energi merupakan salah satu kekayaan terbesar Indonesia, pengolahannya perlu dilakukan secara efisien. Beberapa upaya yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan kapabilitas SDM serta teknologi digital. Mengingat saat ini implementasi Energi Terbarukan (EBT) sebagai porsi terbesar menuju ketahanan energi baru mencapai 5% dari target 30% di 2045”, ungkap Basilio.

        Ia melanjutkan peran EBT dan digitalisasi di sektor energi ini sangat penting apalagi dalam rangka percepatan transformasi energi hijau Indonesia menuju target nol emisi karbon pada tahun 2060 serta mendukung implementasi program SDG terkait ketahanan energi tercapai sesuai dengan yang direncanakan.

        Ia pun turut mengapresiasi gelaran IEE 2022 karena telah berperan besar dalam mengorkestrasi seluruh pelaku industri energi & teknik untuk mendukung pemerintah mengimplementasikan 11 dari 17 program SDGs, baik melalui energi terbarukan (EBT), pembukaan lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi, inovasi teknologi dan infrastruktur, peluang kerja sama serta investasi, dan lainnya.

        IEE 2022 series telah berhasil mengumpulkan lebih dari 1.100 peserta pameran dari 42 negara/daerah dan 2.700 produk dan jasa yang akan mengedepankan energi terbarukan, sustainability, pemberdayaan talenta muda serta beragam inovasi teknologi di bidang energi dan teknik.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Boyke P. Siregar
        Editor: Boyke P. Siregar

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: