Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Moeldoko Tularkan Gaya Kepemimpinan pada Peserta Didik Sekolah Staf Polri-TNI

        Moeldoko Tularkan Gaya Kepemimpinan pada Peserta Didik Sekolah Staf Polri-TNI Kredit Foto: KSP
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, mengajak peserta didik sekolah Polri-TNI untuk bekerja menguatkan integritas kepemimpinan dalam institusinya. Hal ini ia serukan sebagai bentuk dukungan terhadap transformasi Polri-TNI menjadi institusi yang responsif, adaptif, dan terus berinovasi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

        Menurutnya, sekitar 70 hingga 90% dari proses transformasi bergantung pada peran pemimpin. Di hadapan sekitar 120 peserta didik Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi (Sespimti) Polri, 225 peserta didik Sekolah Staf dan Pimpinan Menengah (Sespimmen), dan sekitar 500 undangan, Moeldoko menyerukan pentingnya loyalitas kepada negara dan kemampuan untuk mengasah jiwa kepemimpinan.

        Baca Juga: Moeldoko Ikuti Prosesi Salat Jenazah Azyumardi Azra

        "Inti dari institusi ada pada pemimpinnya. Namun, jadi pemimpin itu bukan sekedar legalitas, tapi harus punya legitimasi atau penerimaan oleh bawahannya. Saya berharap dua atau tiga siswa di sini, jadi Kapolri atau Panglima TNI yang memimpin dengan integritas dan loyalitas kepada negara," kata Moeldoko, saat menjadi pembicara dalam Seminar Sekolah Sespimti Dikreg Ke-31 Dan Sespimmen Dikreg Ke-62 Polri 2022, Rabu (21/9/2022).

        Purnawirawan TNI tersebut menekankan bahwa pemimpin yang baik adalah yang memberikan kesempatan pada anak buahnya. Pasalnya, pemimpin harus membesarkan organisasinya termasuk mengembangkan kapasitas anggotanya.

        "Tidak ada gaya kepemimpinan yang paling efektif. Yang paling penting, pemimpin harus berorientasi kepada kebutuhan lingkungan dan kebutuhan bawahan/anggota secara relatif," kata Moeldoko.

        Ia menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan relatif ialah situasi saat pemimpin mampu menganalisis apa yang terbaik bagi institusi maupun anggotanya. Salah satu caranya adalah dengan mendengarkan aspirasi anggota.

        Baca Juga: Jokowi Tak Tahu, Moeldoko Bergerak Siapkan Langkah Jitu Demi Tangani Aksi Hacker Bjorka

        "Pemimpin harus selalu mendengar. Oleh karenanya, sebagai pemimpin di Kantor Staf Presiden, saya menginisiasi program KSP Mendengar, sarana yang mendekatkan masyarakat untuk menyampaikan aspirasinya kepada pemimpin negara. Karena pemimpin hanya boleh loyal kepada negara dan bangsa, bukan pada yang aspek yang lain," imbuh Moeldoko.

        Moeldoko pun terus mendorong agar TNI Polri menjadi institusi yang mumpuni, utamanya dalam menjalankan perannya sebagai institusi yang menciptakan keamanan dan stabilitas nasional. Selain akan meningkatkan kepercayaan publik kepada TNI-Polri, hal ini, menurut Moeldoko, secara tidak langsung akan mengundang para investor datang ke Indonesia dan mendukung pertumbuhan ekonomi dalam negeri.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: