Marah Besar Akan Pernyataan Luhut, Faizal Assegaf: Jawa Sangat Mendominasi, Tapi...
Aktivis Faizal Assegaf turut serta mengkritisi pernyataan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan terkait dengan kesempatan orang luar Jawa untuk mempimpin Indonesia.
Dirinya sangat tak setuju akan ucapan salah satu menteri di kabinet Presiden Joko Widodo atau Jokowi tersebut, bahkan menilainya rasis dan merusak prinsip kebhinekaan.
Baca Juga: Heran Akan Pernyataan Luhut, Rizal Ramli: Orang Luar Jawa Susah Jadi Presiden Karena...
"Pernyataan yang sangat rasis & merusak prinsip kebhinekaan dalam bernegara," kata Faizal kepada Fajar.co.id, Kamis (22/9/2022).
Faizal Assegaf menyebut secara data, jumlah populasi orang Jawa memang mendominasi. Hanya saja, fakta itu tak berarti harus menyingkirkan hak suku lainnya untuk menjadi pemimpin.
"Benar fakta populasi Jawa sangat mendominasi, tapi konstitusi telah memberi jalan bagi keragaman bangsa indonesia untuk berdemokrasi," ungkapnya.
Sebelumnya, Menko Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menilai, warga di luar Pulau Jawa sebaiknya tidak memaksakan diri untuk mendaftar sebagai presiden atau capres.
Baca Juga: Hasil Survei Membuktikan, Puan Maharani Bukan Pasangan Cocok Buat Anies Baswedan, AHY Sudah Pas!
“Apa hanya dengan menjadi presiden, kau bisa mengabdi? Kan tidak juga. Harus tahu diri juga. Kalau kau bukan orang Jawa, pemilihan langsung hari ini—saya tidak tahu 25 tahun lagi—sudah lupakan saja,” kata Luhut ketika berbincang dengan Rocky Gerung dalam acara Menatap Indonesia Pasca 2024, di kanal YouTube RGTV Channel ID yang diunggah Rabu (21/9).
“Tidak memaksakan diri kita. Sakit hati. Tetapi, yang bikin sakit hati kan kita sendiri,” tambah Luhut.
Baca Juga: Siap Nyapres, Ancaman Anies Baswedan Itu Nyata, Prabowo dan Megawati Saja Langsung Gerak Dibuatnya!
Dalam percakapan tersebut, Luhut mencontohkan dirinya sendiri. Ia mengaku tidak memaksakan diri mencalonkan sebagai presiden.
Baca Juga: Harus Lawan Ganjar Pranowo, Loyalis Megawati Dinilai Panik Akan Kecilnya Elektabilitas Puan Maharani
“Saya double minoritas. Saya Batak. Beragama Kristen. Jadi saya bilang, ya sudah cukup itu. Kita harus tahu. Kenapa saya menyakiti hati sendiri?” katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: