Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kemenparekraf Promosikan Desa Wisata Jawa Barat dalam Misi Penjualan di Cianjur

        Kemenparekraf Promosikan Desa Wisata Jawa Barat dalam Misi Penjualan di Cianjur Kredit Foto: Dokumen Pribadi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mempromosikan potensi desa-desa wisata di Jawa Barat melalui kegiatan “Misi Penjualan Destinasi Prioritas untuk Pasar Nusantara” yang digelar di Cianjur, Jawa Barat.

        Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan Misi Penjualan Destinasi Prioritas Untuk Pasar Nusantara ini merupakan kegiatan kolaborasi dan kolaboraksi pentahelix dengan melibatkan desa wisata, pemerintah daerah, industri pariwisata, dan akademisi.

        Baca Juga: Soal Pengembangan Pariwisata, Indonesia Gandeng Fiji karena...

        “Kegiatan ini juga merupakan follow up dari Anugerah Desa Wisata Indonesia dan untuk mempromosikan desa wisata secara luas," kata Sandiaga dalam keterangan tertulisn ya, Sabtu (24/9/2022).

        Sandiaga menjelaskan dalam kegiatan yang digelar di Hotel Gino Feruci, Cianjur, Jawa Barat pada  20-22 September 2022 ini, perwakilan desa wisata dipertemukan dengan pelaku industri pariwisata di Cianjur agar dapat membantu mempromosikan hingga menjual paket desa wisata.

        Kegiatan ini melibatkan tujuh perwakilan desa wisata di Jawa Barat sebagai seller serta 14 industri berupa travel agent/tour operator (TA/TO), Profesional Conference Organizer (PCO), Event Organizer (EO), Wedding Organizer (WO), dan Online Travel Agent (OTA) sebagai buyer.


        Baca Juga: KNEKS: Islamic Digital Day 2022, Mendorong Pariwisata Ramah Muslim


        Adapun ketujuh desa wisata yang ikut serta dalam kegiatan "Misi Penjualan Destinasi Prioritas untuk Pasar Nusantara" ini merupakan desa wisata yang memperoleh penghargaan pada ADWI 2021 dan masuk dalam 50 besar ADWI 2022.



        Ketujuh desa itu adalah Desa Wisata Situs Gunung Padang, Desa Wisata Hanjeli, Desa Wisata Gegesik Kulon, Desa Wisata Alamendah, Desa Wisata Saung Cibural, Desa Wisata Cisande, dan Desa Wisata Selasari.

        Baca Juga: Penguatan Komunitas dan UMKM sebagai Agen Transformasi Pariwisata, Fokus Pembahasan 2nd TWG KTT G20

        "Segmen pariwisata yang sedang menjadi salah satu fokus dan program Kemenparekraf adalah pengembangan desa wisata. Kemenparekraf berkomitmen mendorong implementasi pariwisata berbasis masyarakat melaui pengembangan desa wisata untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan masyarakat, memberantas kemiskinan, mengatasi pengangguran, melestarikan alam, lingkungan dan sumber daya, serta memajukan kebudayaan," katanya.

        Plt. Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf, Ni Wayan Giri Adnyani menambahkan sebelum kegiatan misi penjualan dimulai, perwakilan desa wisata berkesempatan untuk memperoleh ilmu mengenai pembuatan paket wisata yang menarik serta bagaimana menjual paket tersebut agar dapat menjaring wisatawan untuk datang.

        Baca Juga: Menparekraf: SMK Pariwisata Terbukti Hasilkan SDM yang Siap Bekerja dan Berwirausaha

        Mereka juga bertemu langsung dengan industri untuk melakukan proses business to business meeting.

        "Selain itu keterlibatan akademisi khususnya anak muda dalam kegiatan ini dimaksudkan untuk dapat membantu memberi masukan mengenai paket-paket desa wisata serta membantu mempromosikan desa wisata melalui media sosial mereka," kata Giri.

        Dia berharap, kegiatan ini bisa menghasilkan paket-paket wisata menarik untuk desa wisata se-Jawa Barat, khususnya ketujuh desa yang terlibat dalam kegiatan ini.

        Baca Juga: Strategi Jitu Sandiaga Uno Agar Sektor Pariwisata Bisa Hadapi Kenaikan Harga BBM

        "Rencananya promosi desa-desa wisata ini akan di-branding dalam inovasi baru Kemenparekraf dengan nama ‘Beti Dewi’ atau Beli Kreatif Desa Wisata yang akan langsung dijual oleh Travel Agent/Tour Operator (TA/TO), Online Travel Agent (OTA), Event Organizer (EO), dan lain-lain," katanya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: