Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Strategi Jitu Sandiaga Uno Agar Sektor Pariwisata Bisa Hadapi Kenaikan Harga BBM

Strategi Jitu Sandiaga Uno Agar Sektor Pariwisata Bisa Hadapi Kenaikan Harga BBM Kredit Foto: Kemenparekraf
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno memberikan tiga kebijakan guna menghadapi kenaikan harga BBM yang berpotensi mempengaruhi industri pariwisata dan ekonomi kreatif.

Pertama ialah bantuan bimbingan teknis dan pendampingan agar pelaku parekraf di level kecil dan mikro bisa mengelola pembiayaan operasional lebih baik.

“Kedua, mendorong wisata minat khusus yang berpotensi mengurangi konsumsi BBM, baik secara langsung maupun tak langsung. Seperti sport tourism yang mencakup wisata lari, maraton, trail run, dan lain sebagainya,” katanya dalam The Weekly Brief with Sandi Uno yang dipantau secara virtual, Jakarta, Senin.

Terakhir, dalam jangka panjang industri parekraf harus bertransisi secara konsisten memanfaatkan sumber energi baru dan terbarukan untuk mengurangi penggunaan energi fosil yang mengalami kenaikan harga.

"Mudah-mudahan ini bisa membantu sektor wisata terutama pariwisata domestik maupun sektor ekonomi kreatif menyikapi meningkatnya harga BBM,” kata Menparekraf.

Industri parekraf disebut identik dengan mobilitas,dan pergerakan manusia juga terkait erat dengan penggunaan energi.

Menurut dia, kenaikan harga BBM hingga 30 persen menyebabkan potensi kenaikan harga juga di industri parekraf.

Syukurnya, dalam beberapa bulan terakhir terlihat peningkatan kunjungan wisata terutama bagi kalangan menengah ke atas.

“Pariwisata menjadi kebutuhan utama. Katanya perlu untuk healing, katanya harus benerin feeling, katanya sesekali perlu refreshing, tapi tidak boleh bikin kantong kering, apalagi bikin kepala pening,” kata Sandiaga.

Karena itu, pihaknya memberikan evaluasi bahwa ada dampak signifikan dari kenaikan harga BBM. Hotel bintang yang menjadi segmen dan preferensi kalangan menengah ke atas juga memiliki risiko terimbas meskipun lebih rendah potensinya dibanding hotel-hotel di strata menengah dan menengah ke bawah.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: