Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ternyata Mayoritas Karyawan di Indonesia Lebih Suka Meeting Virtual Bahkan Siap Meeting di Metaverse

        Ternyata Mayoritas Karyawan di Indonesia Lebih Suka Meeting Virtual Bahkan Siap Meeting di Metaverse Kredit Foto: Unsplash/Minh Pham
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Penelitian global terbaru yang dilakukan oleh Ciena (NYSE: CIEN) menyimpulkan kesiapan para profesional bisnis untuk berkolaborasi di dunia virtual. Bahkan yang mengejutkan, sebanyak 98% responden di Indonesia mengakui value dari rapat virtual, dan 88 % menyatakan siap berpartisipasi dalam rapat kerja di metaverse dibandingkan tool konferensi video yang sudah ada. Kesediaan untuk memanfaatkan lingkungan kerja virtual baru ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata global sebesar 78 %

        Penelitian yang dilakukan Ciena ini melibatkan 15.000 profesional bisnis, termasuk 1.000 profesional di setiap negara/wilayah berikut: Inggris, Jerman, Norwegia, Timur Tengah, Australia, Denmark, Jepang, Kolombia, India, Amerika Serikat, Filipina, Meksiko, Brasil, Indonesia dan Singapura. Di Indonesia ternyata 66 % pekerja Indonesia mengakui betapa efisiennya rapat virtual dan minimalnya distraksi atau celah untuk ngobrol, dibandingkan dengan rapat tatap muka. Sementara lebih dari setengah (55 %) responden setuju bahwa rapat virtual bisa menciptakan lingkungan yang memudahkan kolaborasi. Begitu juga mayoritas profesional bisnis di Indonesia (92 %) sudah merasa nyaman menggelar rapat formal, contohnya rapat HR, di ruang virtual. 

        Terlepas dari tumbuhnya keinginan untuk memanfaatkan platform kerja virtual, masih ada penghalang untuk mengadopsi platform ini secara luas. Sebanyak 59 % responden Indonesia yakin bahwa performa jaringan yang tidak bisa diandalkan adalah alasan utama perusahaan enggan menggunakan platform kerja virtual. Faktor lain adalah kekhawatiran tak mempunyai hardware yang tepat (52 %), atau teknologi yang belum tersedia (43 %). 

        Banyak bisnis sudah mendorong maju rencana inovasi digital mereka dalam beberapa tahun terakhir, dan preferensi profesional bisnis terhadap lingkungan kerja hybrid paling jelas di antara para responden. Walaupun sering disebut sebagai tool yang consumer-centric, profesional bisnis di Indonesia mengatakan bahwa mereka akan menggunakan enhanced reality platform untuk bekerja (58 %) ketimbang untuk berbelanja (55 %) dan bersosialisasi (53 %). Faktanya, ketika responden Indonesia ditanya apa aktivitas di metaverse yang ingin mereka lakukan, maka kerja berada di urutan kedua setelah gaming (61 %). 

        “Di Indonesia, jelas ada semangat untuk menerima metaverse atau enhanced reality space di tempat kerja,” ucap Dion Leung, Regional Managing Director, Ciena ASEAN. “Namun, agar antusiasme ini menjadi kenyataan, kita membutuhkan infrastruktur yang tepat untuk menciptakan tempat kerja masa depan. Jaringan kita harus cepat, bisa beradaptasi dan memiliki latensi yang rendah, serta memiliki bandwidth yang memadai untuk mendukung lingkungan kerja virtual-reality baru kita.”

        Leung menambahkan: “Untungnya, bisnis dan regulator semakin serius memandang metaverse. Sangat menggembirakan melihat langkah-langkah yang telah diambil untuk memperkuat infrastruktur digital dan jaringan untuk memastikan kita memiliki fondasi yang tepat untuk masa depan.”

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Sufri Yuliardi
        Editor: Sufri Yuliardi

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: