Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Teddy Gusnaidi: Ternyata Najwa Shihab Masih Butuh Polisi

        Teddy Gusnaidi: Ternyata Najwa Shihab Masih Butuh Polisi Kredit Foto: Instagram/Teddy Gusnaidi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Wakil Ketua Umum dan Juru Bicara Partai Garuda, Teddy Gusnaidi memberikan sindiran terhadap Najwa Shihab yang ternyata masih membutuhkan institusi Kepolisian.

        Teddy Gusnaidi menyebut bila Najwa Shihab menyerang institusi kepolisian hanya karena ada sebuah kasus orang per orang yang notabene belum inkracht.

        "Memanfaatkan kasus Ferdy Sambo dengan mengajak jangan mau ditakut-takuti polisi, jadi framing yang buruk bagi institusi kepolisian yang sudah digebuk kanan-kiri," kata Teddy Gusnaidi dalam keterangan persnya, Sabtu (1/10/2022).

        Belum usai framing "percuma lapor polisi", kini ditambah lagi “Jangan mau ditakut-takuti polisi”. Menurut Teddy, hal ini semakin sempurna pengkerdilan terhadap institusi kepolisian.

        "Seolah-olah kepolisian tugasnya menakut-nakuti masyarakat. Ini bukan lagi kritik, tapi membuat masyarakat tidak percaya kepolisian," kata dia.

        Teddy menilai, sikap Najwa Shihab selama ini terhadap institusi kepolisian, berbeda 180 derajat ketika dilapangan.

        Ternyata Najwa Shibab masih butuh kepolisian Indonesia. Ketika akun media sosial awak medianya diretas, Najwa Shihab meminta bantuan pihak kepolisian.

        "Saran saya, jangan membuat drama lagi ketika polisi memproses laporannya. Jangan sampai nanti polisi disalahkan, merasa paling penting, paling hebat lalu mengintervensi bahkan memframing polisi lambat dengan ukuran sendiri dalam menangani laporannya. Hormati Institusi ini," ujarnya.

        Lebih lanjut, Teddy menyebut pelajaran yang didapat dari hal ini adalah, apapun yang terjadi terhadap aparat di sebuah institusi negara, jangan menggeneralisir seolah-olah semuanya buruk.

        "Terlebih jika sudah dicampur dengan kebencian dan kepentingan. Karena tidak ada satupun institusi negara yang tujuannya buruk," tutupnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: