Masyarakat Geram, KPK Dinilai Akan Jegal Anies Baswedan: Apakah Ini Sudah Sesuai Harapan...
Isu Penjegalan Anies Baswedan makin kuat, kali ini Komisi Pemberantasan Korupsi menjadi pusat sorotan setelah kabar mantan menteri pendidikan tersebut akan dijadikan sebagai tersangka kasus Formula E.
Dalam laporan Tempo, Ketua KPK Firli Bahuri disebut mendesak satuan tugas penyelidik menaikkan status kasus Formula E ke tahap penyidikan. Padahal kasus tersebut belum cukup bukti untuk dilanjutkan ke tahap penyidikan.
Baca Juga: Bermanuver Demi Gabung Pemuda Pancasila, Anies Baswedan Dicap Bermuka Dua: Dia Sedang Meniru...
Namun, Firli katanya tidak puas, bersikukuh meminta untuk Anies segera ditetapkan sebagai tersangka Formula E. Status tersangka ini kudu tersemat ke Anies sebelum partai mendeklarasikan Anies sebagai capres 2024. Poros Gondangdia yang terdiri dari NasDem, PKS, dan Demokrat, rencannya mau deklarasi Anies capres November nanti.
Dugaan kriminalisasi Anies oleh KPK pun menggema di dunia maya. Di media sosial Twitter, tanda pagar #SaveAniesBaswedan sempat trending topic, seharian kemarin. Hingga kemarin sore, cuitan tagar ini, mencapai 16.000 kali.
Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Prof. Nadirsyah Hosen dalam akun twitternya, @na_dirs menyebut, bahaya jika KPK ditarik ke politik praktis. "Nggak suka dengan Anies, silakan saja, tapi hak warga negara untuk maju di Pilpres sesuai persyaratan UU. Jangan sampai (siapapun capresnya) mau dijegal dengan cara kotor. Ada bukti kuat, silakan lanjutkan kasusnya. Nggak ada, ya stop," kicaunya.
@msaid_didu juga melambungkan tagar ini. "Apakah langkah Ketua @KPK_RI seperti ini sudah sesuai dengan harapan Pak @Fahrihamzah? Apakah praktek seperti ini yang dimaksud oleh Prof. @mohmahfudmd bahwa jika jadi target maka fasalnya gampang dicarikan? #SaveAniesBaswedan," cuitnya.
Baca Juga: Jokowi Dicurigai Jadi Dalang Penjegalan Anies Baswedan, Natalius Pigai: Saya Bisa Buktikan...
Akun @bos_sir mempertanyakan, kenapa Anies harus dikriminalisasi. “Anies adalah harapan rakyat, rekam jejak dan prestasi di Jakarta menunjukkan itu,” cuitnya. “Semoga pak Anies selalu dalam lindungan Allah SWT,” cuit @Mdy_Asmara1701.
Di dunia nyata, kritikan ke KPK tak kalah berisik. Mantan pimpinan KPK, Bambang Widjojanto mengatakan, ada indikasi sangat kuat sekali keinginan sebagian pimpinan KPK untuk melakukan upaya ini. "Indikasi kuat politik kriminalisasi untuk menjegal dan menjagal ABW," kata Bambang.
Jika benar, KPK telah diseret untuk ikut dalam permainan politik. Tudingan berbagai pihak soal nir-integritas sebagian pimpinan KPK dapat legitimasinya. Ini jelas makin menghancurkan kredibilitas kelembagaan KPK.
Partai pendukung Anies juga ikutan komentar. Waketum NasDem, Ahmad Ali menyayangkan, jika kabar tersebut benar. Jika penegak hukum jadi alat, ini jelas membahayakan demokrasi.
Baca Juga: Anies Baswedan Gabung Pemuda Pancasila, Denny Siregar Tuding Upaya Cuci Tangan
"Cerita upaya atau ada orang yang memaksa menaikkan status Anies sebagai tersangka, ini perlu diklarifikasi teman-teman wartawan terhadap internal KPK. Kalau benar, maka ini akan membahayakan proses demokrasi," kata Ali.
Jika KPK tak segera klarifikasi, apalagi sampai terbukti ada upaya untuk menjegal Anies, masyarakat bakal gaduh. Apalagi Anies sekarang lagi jadi pusat perhatian dalam agenda pilpres 2024.
Juru bicara bidang penindakan KPK Ali Fikri menepis isu ini. Dia memastikan, penyelidikan dugaan korupsi balapan mobil listrik ini tak berkaitan dengan politik. Ditegaskan Ali, pemeriksaan Anies dibutuhkan sesuai kapasitasnya sebagai saksi.
"Tidak benar. Proses tindak lanjut laporan masyarakat oleh KPK dimulai sejak jauh-jauh hari sebelum hiruk pikuk soal pencapresan," kata Ali Fikri dalam keterangannya, Jumat (30/9).
Ali menyayangkan isu yang menyudutkan KPK. Dia tegas menyatakan, kerja-kerja KPK tidak memiliki korelasi dengan Pemilu 2024. "Kami bekerja di ranah hukum, kami pastikan itu," tegas Ali.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar