Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kudeta Militer Ini Dipimpin Seorang Kapten, Letnan Kolonel Sampai Bertekuk Lutut, Ngeri!

        Kudeta Militer Ini Dipimpin Seorang Kapten, Letnan Kolonel Sampai Bertekuk Lutut, Ngeri! Kredit Foto: Reuters/Layanan Pers Presiden Burkina Faso
        Warta Ekonomi, Ouagadougou -

        Pemimpin militer Burkina Faso Letnan Kolonel Paul-Henri Damiba setuju untuk mengundurkan diri setelah dikudeta oleh seorang Kapten Ibrahim Traore pada Jumat (30/9/2022).

        Dilansir dari BBC, pergantian kekuasaan ini terjadi setelah institusi Prancis diserang usai dilaporkan bahwa Damiba berlindung di sebuah pangkalan militer Prancis. Artinya, terjadi dua kali kudeta di Burkina Faso pada tahun ini.

        Ngerinya keamanan negara dan kegagalan untuk memberantas pemberontakan militan Islam pun disalahkan atas pengambilalihan tersebut.

        Otoritas Burkina Faso menguasai sedikitnya 60 persen wilayahnya, sementara kekerasan militan Islam semakin memburuk.

        Uni Afrika telah menuntut kembalinya tatanan konstitusional paling lambat Juli 2023. Mereka juga setuju dengan kelompok regional Komunitas Ekonomi Negara-negara Afrika Barat (Ecowas) bahwa penggulingan Damiba tak konstitusional.

        Menurut Ecowas sebelumnya, tak pantas bagi pemberontak militer untuk merebut kekuasaan ketika negara itu sedang mengupayakan kembali ke pemerintahan sipil.

        Namun, para pemimpin agama dan masyarakat berdalih kalau Damiba sendirilah yang menawarkan pengunduran dirinya demi menghindari konfrontasi dengan konsekuensi nyawa dan materi yang serius.

        Mereka mengatakan bahwa Damiba telah menetapkan 7 syarat untuk mengundurkan diri, termasuk jaminan keamanannya, kesepakatan untuk melanjutkan upaya rekonsiliasi nasional, dan jaminan kembali ke pemerintahan sipil dalam waktu 2 tahun.

        Damiba sendiri telah menggulingkan Presiden Roch Kabore pada Januari. Ia berdalih Kabore gagal menangani kekerasan militan Islam yang berkembang.

        Pemberontakan Islam pecah di negara itu pada 2015. Tercatat ribuan orang dan sekitar 2 juta jiwa terpaksa meninggalkan rumah mereka.

        Sementara itu, Burkina Faso telah mengalami 8 kali kudeta sejak merdeka pada 1960.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: