Dalam mendukung pertumbuhan UMKM agar naik kelas, Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia menggelar acara dan forum diskusi “Gerakan Kemitraan Inklusif untuk UMKM Naik Kelas” yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di SMESCO Indonesia, Jakarta, Senin (3/10/2022).
Bagi KADIN Indonesia, UMKM memiliki peranan krusial dalam perekonomian Indonesia sehingga perlu dikuatkan, diberdayakan dan digandeng untuk semakin tumbuh dan mampu menembus pasar global. UMKM sendiri telah berkontribusi sebesar 61.97% dari total PDB nasional, atau setara dengan Rp 8.500 Triliun pada tahun 2020.
Baca Juga: Gaet Anies Baswedam, Surya Paloh Tiba-tiba Beberkan Dirinya Akan Temui Jokowi: Hubungan Kami...
Pemerintah sendiri terus mendorong pemberdayaan UMKM. Presiden Jokowi mencanangkan program Economic Empowerment sebagai gerakan nasional Indonesia untuk memperkuat perekonomian Indonesia di dalam banyaknya tantangan-tantangan global. Tak hanya itu, mendiskusikan UMKM menjadi salah satu prioritas utama Presiden Jokowi bagi Indonesia dalam forum multilateral G20.
“Saat ini kondisi perekonomian dunia di posisi yang tidak baik-baik saja. Ketidakpastiannya sangat tinggi. Pandemi memang sudah mereda, namun perekonomian dunia masih belum kembali normal. Kondisi akan lebih sulit dengan adanya perang Rusia-Ukraina yang memantik krisis finansial, pangan, energi dan lainnya. Namun, kita percaya Indonesia mampu melewatinya. Ini terbukti dengan pertumbuhan ekonomi kuartal II yang masih bisa tumbuh 5,4%,” jelas Presiden Jokowi saat meresmikan acara Gerakan Kemitraan Inklusif untuk UMKM Naik Kelas.
Presiden juga meyakini, di kuartal-kuartal berikutnya perekonomian nasional akan terus tumbuh di atas angka yang ditargetkan. Kunci keberhasilannya, kata Presiden, adalah dengan berkolaborasi, kompak karena tantangan kita tidak mudah dan cukup berat. Presiden Jokowi juga menekankan “Perlu adanya Indonesia Incorporated agar perusahaan yang besar, menengah, kecil bekerjasama, berkolaborasi bersama menyelesaikan persoalan di lapangan secara konkret.”
Presiden menambahkan “Pemerintah sulit mendampingi UMKM atau petani, yang bisa langsung mengawal adalah pihak swasta dan akan berhasil jika ada gerakan kemitraan seperti yang diinisiasi oleh KADIN Indonesia.” Presiden juga mengatakan kemitraan industri dengan UMKM akan berefek pada percepatan penanganan kemiskinan ekstrem.
“Selain itu, saya sekali lagi menekankan dan menegaskan, jangan sampai kita bisa memproduksi, tapi malah impor. Seperti misalnya di Buton, deposit aspal 662 juta ton yang masih dalam proses hilirisasi. Tapi saat ini kita malah impor, setahun 5 juta ton. Hal-hal seperti ini jangan terjadi, untuk produk apapun,” tegas Presiden Jokowi.
Ketua Umum KADIN Indonesia, Arsjad Rasjid mengatakan acara bertema Kemitraan Inklusif untuk UMKM Naik Kelas ini adalah sebuah inisiasi KADIN Indonesia dalam mengajak seluruh stakeholder, baik pemerintah maupun sektor swasta, dari perusahaan besar hingga UMKM, untuk mengeratkan kolaborasi demi menguatkan pertumbuhan tulang punggung ekonomi rakyat yakni UMKM.
Baca Juga: Usung Anies Baswedan, Surya Paloh Sedang Ngambek Sama Jokowi dan Megawati: NasDem Ingin Jatahnya...
“Inclusive closed loop ecosystem merupakan sebuah program kemitraan melekat yang diinisiasi oleh KADIN Indonesia untuk UMKM hingga petani yang merupakan sebuah kolaborasi dan kerja sama antar multi-stakeholder, seperti pemerintah, sektor swasta, UMKM, atau stakeholder lainnya, sehingga dapat membangun ekosistem kemitraan yang terbuka, adil, dan berkelanjutan untuk memajukan ekonomi kerakyatan Indonesia,” ucap Arsjad.
Arsjad juga menambahkan tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan petani ataupun UMKM melalui pendampingan budidaya dan akses pasar, meningkatkan produktivitas dan pendapatan, serta menjaga stabilitas pasokan dan harga. Selain itu, KADIN Indonesia telah meluncurkan Wikiwirausaha sebagai platform digital yang menghubungkan UMKM ke perusahaan besar secara digital sesuai dengan kebutuhan, termasuk kebutuhan akan teknologi, pembiayaan, akses ekspor, dan lainnya.
Sebagai penutup, Arsjad mengatakan, dalam mewujudkan visi Indonesia Emas tahun 2045, KADIN Indonesia bersama dengan beberapa kementerian menandatangani nota kesepahaman sebagai bentuk riil kolaborasi antara swasta dan pemerintah dalam pemberdayaan ekonomi kerakyatan.
Baca Juga: Cuma Hentikan Liga, Jokowi Dinilai Tak Bisa Cium Akar Masalah Tragedi Kanjuruhan: Dia Gak Mampu...
Sementara itu, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga memberikan sambutan dalam acara ini mengatakan sangat mengapresiasi acara yang diinisiasi oleh sektor swasta ini. Dalam kesempatan ini, Menko Airlangga mengatakan UU Cipta Kerja sangat mendukung kemajuan UMKM, dengan memberikan perlindungan dan pemberdayaan.
“Dalam forum gerakan UMKM naik kelas ini, kami juga melaporkan akan ada penandatanganan nota kesepahaman antara KADIN Indonesia dengan pemerintah. Dalam kerjasama ini, pemerintah memberikan bantuan identifikasi, perencanaan dan proyek percontohan di daerah-daerah. Pemerintah juga membantu memberikan kemudahan KUR. Jumlah KUR tahun ini Rp 373 triliun dan tahun depan bertambah Rp 460 triliun,” ujar Menko Airlangga.
Selain itu, Menko Airlangga juga menambahkan gerakan Inclusive Closed Loop ini akan diberi payung hukum dalam CSR untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem di lokasi sekitar perusahaan melalui revisi PP No 47 Tahun 2001 akan diatur radiusnya, terutama untuk Kota/Kabupaten perusahaan itu beroperasi sehingga akan terasa manfaatnya.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Perekonomian, Franky O. Widjaja mengatakan, sejak 2010 KADIN Indonesia bersama pemerintah, perguruan tinggi dan lembaga riset, telah berupaya memperluas inisiatif ini menjangkau produk pangan strategis lainnya, dan pada tahun depan menargetkan dapat memberikan pendampingan bagi 2 juta petani.
“Sektor usaha memadukan inisiatif yang selama ini efektif dalam memberdayakan perekonomian masyarakat, seperti skema Inclusive Closed Loop Flying Wheel, dengan modul dari berbagai negara yang berhasil menjadikan UMKM sebagai kekuatan ekonomi mereka,” pungkasnya.
Franky juga menambahkan, para petani di bawah pendampingan KADIN Indonesia mendapatkan pelatihan praktik pertanian, akses pada bibit unggul dan pupuk, dukungan pendanaan, pendidikan literasi keuangan, dukungan teknologi tepat guna, berikut jaminan pembelian produk (off-taker) oleh perusahaan.
Baca Juga: Surya Paloh Beberkan Respons Jokowi ketika NasDem Kunci Nama Anies sebagai Capres
Selain Presiden Jokowi dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, acara ini juga dihadiri Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly. Menteri-menteri ini hadir dalam rangka penandatangan nota kesepahaman antara pemerintah dengan KADIN Indonesia dalam kerangka penguatan kemitraan inklusif untuk UMKM naik kelas. Selain itu, acara ini juga menghadirkan panel diskusi yang berisikan Wakil Ketua Umum Bidang Pertanian Arif P. Rahmat; CEO e-Fishery, Gibran Huzaifah; CEO Pan Brothers, Anne Patricia Sutanto; dan Direktur Utama BRI, Sunarso pada panel diskusi 1 dengan tema “Peran Para Pemangku Kepentingan dalam Membentuk Rantai Nilai dan Ekosistem yang Melibatkan UMKM”. Yang kemudian dilanjutkan dengan panel diskusi 2 yang dihadiri oleh Wakil Ketua Umum Bidang Kebijakan Fiskal dan Publik, Suryadi Sasmita; Kepala Pusat Kebijakan Sektor Keuangan, Adi Budiarso; Sinarmas APP, Elim Sritaba; dan Direktur Digital Business Telkom Indonesia; M. Fajrin Rasyid, dengan tema “Bagaimana Mendorong Peran Usaha Besar dan Kebijakan Pemerintah yang Tepat untuk Membentuk Rantai Nilai dan Ekosistem Kemitraan”.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar