Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dunia Dikasih Warning! Ini yang Bikin Pakar Waswas Soal Peluncuran Rudal Balistik Rezim Kim Jong Un

        Dunia Dikasih Warning! Ini yang Bikin Pakar Waswas Soal Peluncuran Rudal Balistik Rezim Kim Jong Un Kredit Foto: AP Photo/
        Warta Ekonomi, Seoul -

        Serangkaian uji coba Korea Utara dalam beberapa hari terakhir bisa menjadi pendahulu peluncuran yang melibatkan rudal balistik yang lebih besar.

        “Saat ini, uji coba rudal jarak pendek Korea Utara mengalami penurunan hasil dalam hal kemajuan teknis, nilai politik domestik, dan sinyal internasional. Diplomasi belum mati, tetapi pembicaraan juga tidak akan dilanjutkan," kata Leif-Eric Easley, seorang profesor di Universitas Ewha di Seoul, dilansir The Guardian.

        Baca Juga: Rudal Balistik Rezim Kim Jong Un Jadi Sinyal Bahaya buat Jepang, Menhan: Ada Opsi Serangan Balik

        Menurut Easley, peluncuran rudal balistik jarak menengah (IRBM) rezim Kim Jong Un memiliki kaitan dengan China dan apa yang terjadi di sana.

        “Pyongyang masih berada di tengah siklus provokasi dan pengujian dan kemungkinan menunggu sampai setelah kongres Partai Komunis China (PKC) pertengahan Oktober untuk melakukan tes yang lebih signifikan secara militer,” imbuhnya.

        Dia menambahkan bahwa rezim Kim “mengembangkan senjata seperti hulu ledak nuklir taktis dan rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam sebagai bagian dari strategi jangka panjang untuk mengalahkan Korea Selatan dalam perlombaan senjata dan mendorong irisan di antara sekutu AS”.

        Menembak di atas atau melewati Jepang memungkinkan para ilmuwan Korea Utara untuk menguji rudal di bawah kondisi yang lebih realistis, kata Ankit Panda dari Carnegie Endowment for International Peace yang berbasis di AS.

        “Dibandingkan dengan lintasan tinggi yang biasa, ini memungkinkan mereka untuk mengekspos kendaraan masuk kembali jarak jauh ke beban termal dan tekanan masuk kembali atmosfer yang lebih mewakili kondisi yang akan mereka alami dalam penggunaan dunia nyata,” katanya.

        “Secara politis, ini rumit: rudal itu sebagian besar terbang di luar atmosfer ketika melewati Jepang, tetapi jelas menyusahkan bagi publik Jepang untuk menerima peringatan tentang kemungkinan rudal Korea Utara yang masuk,” terang Ankit.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: