Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Penulis Buku Best Seller Rich Dad Poor Dad Sebut BTC sebagai 'Peluang Beli' saat Dolar AS Melonjak

        Penulis Buku Best Seller Rich Dad Poor Dad Sebut BTC sebagai 'Peluang Beli' saat Dolar AS Melonjak Kredit Foto: Kr-Asia
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pengusaha sekaligus penulis buku best seller berjudul Rich Dad Poor Dad, Robert Kiyosaki mengatakan bahwa Bitcoin (BTC), perak, dan emas kini menjadi sebuah "peluang beli" di tengah lonjakan dolar Amerika Serikat dan kenaikan suku bunga berkelanjutan.

        Dilansir dari Cointelegraph pada Selasa (4/10/2022), Kiyosaki mengunggah sebuah cuitan di platform Twitter pada 2 Oktober lalu yang mencatat bahwa harga tiga komoditas yang kadang disebut sebagai aset "safe haven" tersebut akan terus turun seiring penguatan dolar Amerika Serikat.

        Tidak hanya itu, sehari sebelumnya ia juga membagikan postingan yang memperkirakan dolar AS akan jatuh dengan cara yang sama seperti kejatuhan Pound Sterling Inggris.

        Baca Juga: Bitcoin Dapatkan Popularitasnya dalam Pergeseran Sentimen Media Arus Utama

        Kiyosaki telah menjadi pendukung kelas aset digital yang tidak dapat dimanipulasi oleh Federal Reserve sejak awal Mei 2020. Pada September lalu, dalam sebuah surat yang dikirimkan melalui pos kepada pelanggannya, ia menekankan perlunya berinvestasi dalam sebuah aset digital di masa sekarang ini untuk mendapatkan hasil yang luar biasa dalam jangka panjang.

        Ia menuliskan, "tidak cukup hanya ingin masuk ke kripto [...] Sekaranglah saatnya Anda perlu masuk ke kripto sebelum kehancuran ekonomi terbesar dalam sejarah."

        Seperti yang kita ketahui beberapa waktu belakangan ini perekonomian global tengah menghadapi gejolak ekonomi yang cukup parah. Kenaikan suku bunga dari Federal Reserve yang dibarengi dengan penguatan dolar AS berjalan seiringan dengan penurunan 55% dalam kapitalisasi pasa kripto selama 12 bulan terakhir.

        Apabila inflasi terus tinggi, gejolek perekonomian terus berlanjut, dan Federal Reserve semakin memperkatat aturannya, AS bisa saja mengalami resesi yang parah yang dapat membuat harga BTC semakin fluktuatif.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Tri Nurdianti
        Editor: Rosmayanti

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: