Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Relawan Anies Sindir Ferdinand Hutahaean yang Pertanyakan Keindonesiaan Anies

        Relawan Anies Sindir Ferdinand Hutahaean yang Pertanyakan Keindonesiaan Anies Kredit Foto: Instagram/Ferdinand Hutahaean
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua Relawan Bala Anies, Sismono Laode, membenarkan reaksi warganet terhadap Ferdinand Hutahaean. Warganet menyebut Ferdinand kurang literasi lantaran mempertanyakan keindonesiaan Anies Baswedan.

        “Saya pikir betul tanggapan para warganet, bahwa Ferdinand harus lebih banyak membaca buku sehingga tidak gagal menangkap konsep keindonesiaan,” kata Laode saat dihubungi Warta Ekonomi, Selasa (4/10/2022).

        Dia kemudian mengungkit kakek Anies Baswedan, Abdurrahman Baswedan yang diberi gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden Joko Widodo.

        Baca Juga: PSI Sentil Anies Baswedan Soal Deklarasi, Eh Sejam Kemudian Usung Ganjar Pranowo: Mereka Sakit...

        “Kakek Baswedan menjadi salah satu tokoh penting sejarah. Itu menunjukkan kita tidak perlu ragu dengan keindonesiaan Anies,” tandasnya.

        Selain itu, orang tua Anies Baswedan juga lahir di Indonesia. “Bapaknya Anies lahir di Kudus, kalau nggak salah. Ibunya di Kuningan, Anies juga kuningan, sehingga keindonesiaan Anies tidak bisa ditawar-tawar,” pungkas dia.

        Perkara Anies yang merupakan keturunan Timur Tengah, Laode menilai persilangan budaya adalah hal yang biasa, tak seharusnya menjadi persoalan.

        Fakta bahwa Ferdinand mempersoalkan itu justru menunjukkan kekhawatiran dia atas potensi Anies Baswedan, kata Laode.

        “Jadi, Ferdinand hanya ingin memperkeruh suasana dengan politik identitas. Dia juga sudah stres, menghalalkan segala cara untuk menyerang Pak Anies, tapi hasilnya gaada,” ujarnya. “Mengatakan banyak hal soal Pak Anies tapi hasil poling menunjukkan Pak Anies menang. Dan sekarang dia mengatakan banyak hal lagi soal Anies. Menurut kami, ini strategi yang tidak jitu dan tak ada respons dari masyarakat.”

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Imamatul Silfia
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: