Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Demi Anies Baswedan, Elite NasDem Tak Ambil Pusing Kadernya Hengkang: Politik Identitas Cuma...

        Demi Anies Baswedan, Elite NasDem Tak Ambil Pusing Kadernya Hengkang: Politik Identitas Cuma... Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Keputusan Partai NasDem dalam melakukan manuver mengejutkan, yakni mengusung Anies Baswedan, rupanya tak berjalan semulus yang diperkirakan.

        Sejumlah kadernya memutuskan hengkang tak lama setelah pendeklarasian mantan menteri pendidikan tersebut sebagai calon presiden dari partainya.

        Baca Juga: Anies Baswedan Dicap Tak Bisa Atasi Masalah Utama Jakarta: Lima Tahun Gagal, Sekarang Cari Alasan...

        Salah satu yang paling menjadi sorotan adalah keputusan dari Niluh Djelantik, terlebih bagaimana respons serta situasi yang menyertainya.

        Terkait hal itu, Wakil Ketua Organisasi dan Kaderisasi DPD Nasdem Denpasar, Wayan Gatra, mengatakan bahwa ditunjuknya Anies Baswedan sebagai Capres dari Nasdem sudah melalui kajian dan pertimbangan. Menurutnya, keputusan ini bukan tiba-tiba karena dari Juni lalu Nasdem diumumkan ada tiga calon dan sekarang telah resmi dipilih Anies Baswedan.

        Ia pun menyindir respons dari Niluh Jelantik yang memilih keluar dari Nasdem dianggap kader yang tidak bisa diajak oleh partai. "Ya sekarang bilang keluar itu mencari popularitas pribadi. Kebijakan partai harus didukung dan taat organisasi,” ujarnya.

        Mantan Kadis Koperasi Kota Denpasar ini menyebut, Kader Nasdem harus loyal apapun keputusan partai. Sebagai kader harus berjuang menjalankan keputusan ketua umum dengan bertugas menyosialisasikan kepada masyarakat dan memberikan pemahaman.

        Baca Juga: Bukannya Tenang Usai Jadi Capres NasDem, Anies Baswedan Malah Terlihat Semakin Panik: Dia Mulai...

        Menurutnya, sosok Gubernur Jakarta itu adalah sosok yang nasional religius. Apa pun menjadi polemik yang terdahulu perihal pilkada Jakarta 2017 permasalahan politik.

        "Politik identitas yang dulu itu hanya pemahaman saja. Buktinya, Anies rajin datang ke acara agama lain. Terus Anies juga memberikan bantuan mesin kremasi ke Umat Hindu di Jakarta,” beber Gatra.

        Baca Juga: Dicaci Elite NasDem Gegara Keluar Usai Deklarasi Anies Baswedan, Niluh Djelantik: Saya Tak Perlu...

        Kepemimpinan Anies di Jakarta, lanjutnya, juga tidak ada yang menyimpang dan nyeleneh. Jadi, menurutnya tidak ada alasan menolak Anies Baswedan menjadi calon presiden. Saat ini Nasdem memiliki waktu 1,5 tahun untuk bisa mewujudkan keputusan partai Nasdem menjadikan Anies calon presiden 2024.

        Baca Juga: Cari Waktu yang Pas, Relawan Pede PKS dan Demokrat Bakal Menyusul NasDem Deklarasikan Anies Baswedan

        Gatra berharap masyarakat memahami keputusan Partai Nasdem. Diakuinya keputusan terkait presiden adalah wewenang pusat tidak ada kaitan dengan kader di daerah. Kader di daerah wajib taat akan keputusan organisasi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: