Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengapresiasi keberlanjutan proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan Cascade yang terletak di Provinsi Kalimantan Utara. Pembangunan PLTA ini merupakan komitmen bangsa Indonesia terhadap green energy.
"Presiden beberapa kali menyebut proyek Kayan Cascade di Kalimantan Utara ini sebagai proyek monumental bagi Indonesia untuk menunjukkan pada dunia bahwa kita punya semangat yang kuat dalam transformasi energi," kata Moeldoko dalam keterangan persnya, Jumat (7/10/2022).
Baca Juga: Moeldoko Sebut Lahan di Bima Cocok untuk Perluasan Tanam Sorgum
Perlu diketahui, proyek yang sudah berjalan sejak 2011 dan diinisiasi oleh PT Kayan Hydro Energy (KHE) ini akan terus dilanjutkan pengerjaannya dengan menggandeng perusahaan energi dan listrik asal Jepang, Sumitomo Corporation.
Dalam acara Launching Kerja Sama antara PT KHE dengan Sumitomo Corporation di Jakarta, Kamis (6/10/2022) tersebut, Moeldoko juga menyebut bahwa proyek ini menjadi sangat strategis karena terletak di kawasan perbatasan, sehingga diharapkan mampu mendongkrak perekonomian masyarakat di kawasan terluar Indonesia.
Baca Juga: Bangun PLTA 9.000 Megawatt, Kayan Hydro Energy Gandeng Sumitomo Corporation
"Proyek ini menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN) dan bagian dari tugas Kantor Staf Presiden (KSP) adalah mengawal PSN tersebut. Bentuk kerja sama ini tidak sekedar tandatangan saja, tapi setelah ini harus segera bekerja," jelasnya.
Moeldoko menambahkan proyek ini membutuhkan waktu penyelesaian yang cukup lama, karena semua pihak, baik swasta maupun pemerintah, harus memastikan bahwa pembangunan PLTA sesuai dengan upaya konservasi lingkungan dan tidak merusak kawasan hutan.
Sementara itu, PLTA Kayan Cascade ini akan memanfaatkan area sepanjang sungai Kayan, di Kecamatan Peso, Kabupaten Bulungan.
Terdiri atas 5 bendungan dengan 5–6 unit turbin pembangkit pada tiap bendungannya, PLTA ini akan menghasilkan listrik bersih dengan total 9.000 Megawatt. Listrik yang dihasilkan oleh proyek PLTA ini akan menyuplai kawasan industri hijau di Kalimantan Utara dan Ibukota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur, seperti yang disampaikan Presiden Jokowi pada Juni lalu. Namun pada umumnya, PLTA ini juga akan memasok kebutuhan listrik di Pulau Kalimantan.
Baca Juga: Bangun PLTA Cisokan 1.040 MW, PLN Investasikan US$850 Juta
Selain itu, dalam rangka mendukung program percepatan transisi energi dan peningkatan
energi terbarukan di dalam bauran energi nasional, KHE dan Sumitomo Corp. akan
menjajaki inisiatif kerja sama dengan PLN terkait percepatan pengurangan emisi karbon sesuai komitmen Pemerintah Indonesia di dalam Paris Agreement dan COP26.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Ayu Almas