Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Moeldoko Sebut Lahan di Bima Cocok untuk Perluasan Tanam Sorgum

Moeldoko Sebut Lahan di Bima Cocok untuk Perluasan Tanam Sorgum Kredit Foto: KSP
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, meninjau kesiapan lahan untuk perluasan tanam sorgum, di kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (4/10/2022). Lahan yang disiapkan seluas 200 hektar. Lokasinya berada di desa Sampungu, kecamatan Soromandu, atau sekitar 80 kilometer lebih dari pusat kota Bima.

Moeldoko mengungkapkan alasan kabupaten Bima menjadi sasaran perluasan tanam sorgum. Ia menyebut daerah yang mendapat julukan "Kota Tepian Air" itu memiliki kapasitas lahan yang sangat luas dan karakter tanah yang cocok untuk pengembangan budidaya tanaman sorgum.

Baca Juga: Mentan SYL Dorong Pengembangan Komoditas Sorgum Indonesia: Semua Bagian Bermanfaat

"Selama ini, lahan hanya ditanami jagung pada musim hujan. Saat kemarau lahan kurang dimanfaatkan dengan baik karena tandus dan kering. Dengan karakter lahan seperti itu, tanaman sorgumlah yang cocok," ungkapnya dalam keterangan tertulis, Selasa (4/10/2022).

Moeldoko menegaskan perluasan tanam sorgum di Kabupaten Bima sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait peningkatan produksi dan hilirisasi tanaman sorgum serta mengembangkan tanaman pengganti gandum untuk menjaga ketahanan pangan nasional.

Sebagai informasi, pada peta jalan pengembangan sorgum hingga 2024, sasaran luas tanam, yakni seluas 40.000 hektare yang tersebar di 17 provinsi dengan produksi sebesar 154.464 ton atau dengan asumsi provitas 4 ton per hektare.

Baca Juga: Moeldoko Minta Percepatan Ekosistem Sorgum Demi Stabilitas Pangan Nasional

"Pengembangan sorgum di Bima ini untuk memperkuat ketahanan pangan sesuai arahan Presiden," imbuh Moeldoko.

Pada kesempatan itu, Moeldoko juga mengungkapkan pengembangan sorgum akan diintegrasikan dengan peternakan sapi, unggas, dan pengembangan bioetanol yang bersumber dari batang pohon sorgum. Untuk itu, jumlah offtaker atau perusahaan yang bisa menghubungkan komoditas petani ke pasar harus diperbanyak.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Ayu Almas

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: