Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Konon Depot Senjata Amerika Lagi Dibangun di Taiwan, China Mungkin Bereaksi Keras

        Konon Depot Senjata Amerika Lagi Dibangun di Taiwan, China Mungkin Bereaksi Keras Kredit Foto: Reuters/Dado Ruvic
        Warta Ekonomi, Washington -

        Kekhawatiran Amerika Serikat jika suatu saat China menyerang Taiwan mulai diantisipasi negara itu. AS disebut-sebut tengah membangun depot senjatan raksasa di Taiwan.

        Pejabat AS mengklaim, Taiwan perlu menjadi landasan dengan senjata yang cukup untuk bertahan jika militer China memblokade dan menyerang.

        Baca Juga: 'Setiap Penerbangan Militer China ke Wilayah Udara Taiwan Adalah Serangan Pertama'

        Mereka mengintensifkan upaya untuk membangun persediaan senjata raksasa di Taiwan setelah mempelajari latihan angkatan laut dan udara militer China di sekitar pulau itu.

        Latihan itu menjadi sinyal bahwa China mungkin akan memblokade pulau itu sebagai awal dari setiap upaya invasi, dan Taiwan harus bertahan sendiri sampai AS atau negara lain campur tangan. Namun, upaya untuk mengubah Taiwan menjadi gudang senjata menghadapi tantangan.

        AS dan sekutunya telah memprioritaskan pengiriman senjata ke Ukraina. Dan belum jelas bagaimana reaksi China dengan langkah AS ini.

        Memasok Senjata Diam-diam

        Para pejabat AS sedang menentukan jumlah dan jenis senjata yang dijual ke Taiwan. Langkah itu dilakukan diam-diam dan memberitahukan ke pejabat Taiwan.

        Pemerintahan Joe Biden mengumumkan pada 2 September bahwa mereka telah menyetujui paket senjata keenam untuk Taiwan. Penjualan USD 1,1 miliar yang mencakup 60 rudal antikapal Harpoon. Pejabat AS juga mendiskusikan bagaimana merampingkan proses penjualan dan pengiriman.

        Biden mengatakan bahwa AS tidak mendukung kemerdekaan Taiwan. Ia menambahkan, itu keputusan Taiwan.

        Sejak 1979, Washington memiliki kebijakan untuk meyakinkan Beijing bahwa mereka tidak mendukung kemerdekaan.

        Baca Juga: Perang di Selat Taiwan Menganga Lebar Gegara China Makin Gegabah Rusak Perjanjian Ini

        Respons China

        Menteri luar negeri China, Wang Yi, mengatakan dalam pidatonya di Asia Society bulan lalu bahwa AS merusak posisi itu dengan pertukaran resmi dan penjualan senjata yang berulang, termasuk banyak senjata ofensif.

        Tentara Pembebasan Rakyat China melakukan latihan pada Agustus dengan kapal angkatan laut dan jet tempur di zona yang dekat dengan Taiwan.

        China juga menembakkan rudal balistik ke perairan lepas pantai Taiwan, empat di antaranya melewati pulau itu.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: