Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Apa yang Didapat Poros Gondangdia Kalau Anggota Bertambah? Pengamat Buka-bukaan Untung-Ruginya

        Apa yang Didapat Poros Gondangdia Kalau Anggota Bertambah? Pengamat Buka-bukaan Untung-Ruginya Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Partai Nasional Demokrat (NasDem) mengungkapkan akan ada partai lain yang akan bergabung di Poros Gondangdia, pascapencapresan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Lalu apa untung ruginya?

        Politisi senior Partai NasDem Zulfan Lindan mengaku, belum mendapatkan informasi tersebut.

        Baca Juga: Nasdem Girang, Angin Segar buat Mas Anies, Partai Lokal Aceh Punya Perhitungan Luar Biasa

        “Yang jelas, dengan NasDem dan PKS, koalisi sudah mendekati 80-90 persen,” aku Zulfan kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

        Zulfan menyebutkan, koalisi Poros Gondangdia sangat ter­buka dengan penambahan partai baru. Dia tak membatasi apakah dari partai nasionalis, partai berbasis agama, maupun partai nonparlemen.

        Sementara untuk cawapres, seperti kata Ketua Umum Surya Paloh, sepenuhnya diserahkan kepada Anies.

        “Setahu saya, hingga kini Anies belum berkomunikasi dengan PKS dan Demokrat, khususnya membicarakan cawapres. Mungkin dalam waktu dekat,” tandasnya.

        Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali menyampaikan, koalisi NasDem akan diumumkan pada 10 November, berbarengan dengan capres-cawapres yang disepakati koalisi. Menurutnya, ada dua par­pol yang hampir dipastikan mera­pat koalisi Poros Gondangdia.

        Dia juga menyebut, dukungan kepada Anies datang dari kader dan majelis-majelis Partai Amanat Nasional (PAN).

        “Kemarin saya dikirimi ten­tang majelis PAN yang kemudian menyatakan mendukung Anies,” kata Ahmad Ali, menjawab makin banyak dukungan terhadap Anies usai resmi dideklarasikan.

        Menurutnya, dukungan ke­pada Anies juga hadir dari Muhammadiyah hingga tokoh-tokoh NU. Ali menegaskan, dukungan kepada Anies dari berbagai pihak membesarkan hati NasDem. Dia merasa, elite partai politik sependapat dengan penilaian NasDem terhadap Anies.

        Diketahui, memang banyak dukungan kepada Anies disam­paikan oleh partai di luar Poros Gondangdia. Terutama Dewan Pimpinan Wilayah maupun Dewan Pimpinan Daerah (DPW/DPD) partai di daerah.

        Sebelumnya, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PPP se-Jakarta merekomendasikan Anies maju sebagai capres. Hal ini dinyata­kan saat Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP DKI Jakarta menggelar Musyawarah Kerja Cabang (Muskercab) DPC se-Ibu Kota, Minggu (25/9).

        Di Yogyakarta, Partai Ummat, juga sudah menyatakan mendu­kung Anies. Ketua DPW Partai Ummat DIY Dwi Kuswantoro juga menuturkan pihaknya akan meneruskan usulan kader daerah ke DPP yang sepakat mendu­kung Anies.

        Sementara di PAN, Anies juga jadi salah satu nama pilihan kader dan telah ditetapkan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III PAN belum lama ini.

        Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto menegaskan, jika ada kader PAN yang menyata­kan dukungan terhadap Anies, itu pendapat pribadi.

        Sementara itu, Pangi Syarwi Chaniago, analis politik sekaligus CEO & Founder Voxpol Center Research and Consulting bilang, NasDem lebih baik menyakinkan Partai Demokrat dan PKS untuk bergabung. Sebab, jika disibuk­kan dengan penambahan partai baru, power sharing-nya akan lebih rumit.

        “Anies-AHY usulan Demokrat, Anies Khofifah atau Anies-Ahmad Heryawan atau Salim Segaf diusulkan PKS. Apakah ini akan deklarasi Capres-cawapres koalisi pengusung pada 10 November 2022? Semua tergantung pada klik persamaan kepentingan dan tawaran yang lebih praktis jatah menteri,” kata Pangi kepada Rakyat Merdeka, kemarin. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: