Anies Baswedan Belajar dari SBY Soal Pilih Cawapres, Pengamat: Dia Tak akan Buru-buru
Partai NasDem telah mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden yang bakal diusung pada Pilpres 2024.
Anies dipilih sebagai Capres 2024 dari Nasdem setelah masuk bursa bersama dua nama lain, yakni Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
Anies sendiri sudah melakukan safari ke Partai Demokrat pada Jumat (7/10). Dia bahkan mengaku siap berkomitmen bersama Demokrat.
"Saya membayangkan akan berjumpa dengan beberapa pengurus. Ternyata Demokrat itu luar biasa, begitu hangat sambutannya. Insyaallah ini penanda bahwa kami siap untuk jalan bersama-sama," ucap Anies.
Mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu menjelaskan jalan bersama bukan keinginan dari puncak, melainkan yang bergerak dari seluruh arah.
Pengamat politik Hendri Satrio menilai kemungkinan Anies memilih AHY sebagai calon wakil presiden masih terbuka.
Namun, pendiri lembaga survei KedaiKopi itu tidak mengetahui seberapa besar peluang AHY dipilih oleh Anies.
"Anies juga sudah bilang enggak buru-buru. Menurut saya, masuk akal juga," kata Hendri Satrio melansir dari JPNN.com, Minggu (9/10).
Pria yang akrab disapa Hensat itu menilai Anies belajar dari Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam memilih cawapres saat akan maju pada periode keduanya.
"SBY saja yang periode kedua begitu tinggi elektabilitasnya dia memilih cawapres di ujung-ujung, apalagi ini Anies Baswedan yang belum 100 persen tiketnya, lalu lawannya juga belum ketahuan. Jadi, memang kita harus menunggu," lanjutnya.
Dia juga menyebut masih ada beberapa nama yang punya potensi untuk dipilih oleh Anies Baswedan sebagai pasangannya pada Pilpres 2024. Baik dari ketua umum partai politik, maupun bukan kader.
"Ketua umum parpol ada Cak Imin, Ahmad Syaikhu, Airlangga Hartarto, tetapi kalau dari non-parpol ada macam-macam, Rizal Ramli, Abraham Samad, Susi Pudjiastuti bisa saja dipasangkan," ujar Hendri Satrio.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty