Nasdem Kebanjiran 18 Ribu Kader Baru Saat Niluh Djelantik Pilih Hengkang, Helmi Felis: Efek Positif Anies untuk Semua
Pendeklarasian Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) Partai Nasdem menjadi sorotan bahkan menuai pro dan kontra. Salah satu kontra terlihat dari keluarnya beberapa kader partai pimpinan Surya Paloh tersebut sesaat setelah deklarasi Anies diumumkan.
Nama kader Nasdem yang paling disorot usai memutuskan keluar gara-gara tidak setuju dengan pencapresan Anies tersebut adalah Niluh Djelantik. Hal ini pun disorot oleh Pegiat Media Sosial Helmi Felis.
Ia mengomentari keluarnya para kader Nasdem dan memandingkan dengan berita adanya kabar belasan ribu orang mendaftar sebagai kader NasDem usai calonkan Anies Baswedan sebagai capres di Pemilu 2024.
"Berita ini bukti Efek positif Anies. Beliau memang untuk semua," ucapnya dilansir fajar.co.id, Rabu (12/10/2022).
"Jadi siapa pun yang dukung Anies tanpa syarat, maka rakyat tau partai itu wajar didukung," sambungnya.
Baca Juga: Nasdem Diolok-olok dengan Istilah Nasdrun, PKS Pasang Badan
Sebelumnya, Politisi Partai Golkar, Andi Sinulingga juga ikut berkomentar. Ia menyebut keluarnya Niluh Djelantik tidak berpengaruh pada suara NasDem.
"Keluarnya Niluh yang memang pendukung Ganjar itu gak ngaruh apa-apa ya, justru membuat banyak orang yg masuk, kabarnya ribuan anggota masuk dalam daftar online Nasdem ketika niluh demonstratif menyatakan dirinya keluar dari Nasdem," jelas Aktivis kolaborasi warga Jakarta ini.
Diketahui, Wakil Sekretaris Jenderal Partai NasDem Hermawi Taslim mengatakan, sejak deklarasikan Anies 3 Oktober lalu, pendaftaran anggota NasDem justru semakin banyak.
"Hari ini, per menit ini, penambahan anggota NasDem sejak deklarasi 3 Oktober 18.446, yang mengundurkan diri hari ini ada tiga orang," tuturnya, Senin, (10/10/2022).
Baca Juga: Anies Baswedan Tak Bisa Maju Sendiri, Nasdem Harus Pastikan Demokrat dan PKS Satu Suara
Padahal biasanya kata dia sebelum deklarasi, pendaftaran keanggotaan berkisaran 500 sampai 1000 per hari.
Hal ini menunjukkan respons positif jauh lebih banyak. Dan pihaknya sama sekali tidak terganggu karena telah mempertimbangkan dan telah memprediksi apa yang akan terjadi.
"Kami sama sekali tidak terganggu dengan terminologi kadrun," Mantan Politisi PKB ini.
Baca Juga: Selain Cari Cawapres, Ini PR yang Harus Diselesaikan Anies Baswedan Jelang Pilpres 2024
Hermawi mengaku, pihaknya tak mempermasalahkan pelabelan itu.
"Respons kita biasa-biasa saja, itu kan hanya, jumlah orang ini juga tidak banyak, dan mungkin mereka hanya di medsos, nanti kita lihat siapa sesungguhnya yang nasionalisme, siapa yang sesungguhnya kebangsaan, siapa sesungguhnya yang punya masa depan yang lebih baik, kami tidak mau melawan stigma itu. Kami ingin melawan dengan perbuatan nyata," ungkapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: