Anies Baswedan Unggul dalam Survei Intelektualitas Langkahi Ganjar Pranowo Hingga Prabowo Subianto
Berdasarkan hasil survei Trust Indonesia, Anies Baswedan lebih unggul dalam Intelektualitas sebesar 93,8%. Secara keseluruhan tingkat kelayakan Anies Baswedan sebesar 91,6%.
Data ini membawa Anies lebih unggul dibandingkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia Airlangga Hartarto, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Ketua DPR RI Puan Maharani.
“Menurut Key Opinion Leader, kelayakan Airlangga Hartarto sebagai capres lebih unggul dalam Intelektualitas sebesar 54,6%. Secara keseluruhan tingkat kelayakan Airlangga Hartarto sebesar 37,5%,” keterangan dalam rilis.
Baca Juga: Sebut Anies Baswedan Antitesis Jokowi, NasDem Kasih 'Hukuman' ke Zulfan Lindan
Selanjutnya, kelayakan Ganjar Pranowo lebih unggul dalam Intelektualitas sebesar 71,1%. Secara keseluruhan tingkat kelayakan Ganjar Pranowo sebesar 65,5%.
Kemudian, kelayakan Prabowo Subianto lebih unggul dalam Kepemimpinan sebesar 69,9%. Secara keseluruhan tingkat kelayakan Prabowo Subianto sebesar 64,2%.
Terakhir, kelayakan Puan Maharani lebih unggul dalam Intelektualitas sebesar 31,9%. Secara keseluruhan tingkat kelayakan Puan Maharani sebesar 20,9%.
Baca Juga: Bakal Menjabat Sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono Beber Pesan Anies Baswedan
Diketahui, populasi survei Key Opinion Leader adalah pakar (expert) yang dianggap memiliki pengetahuan (knowledge) lebih luas (extensive) dan mendalam (indepth).
“Jumlah responden Key Opinion Leader sebanyak 630 responden dengan tingkat keragaman pakar (expert) yang terdiri dari 8 profesi yaitu akademisi, aktivis mahasiswa, birokrat, LSM/NGO, media/pers, pengamat politik, pengusaha dan tokoh masyarakat, serta tersebar di 34 Provinsi,” jelasnya.
Trust Indonesia research and consulting resmi merilis hasil survei yang dilakukan secara online dalam rentang waktu 5 hari yaitu pada tanggal 7-11 Oktober 2022.
Adapun teknik pengambilan sampel menggunakan metode Purposive Sampling (Non-Probability Sampling) dengan merumuskan kriteria-kriteria spesifik yang akan diteliti terlebih dahulu.
Dalam survei ini dilakukan Quality Control sebanyak 20 persen dari total jumlah responden Key Opinion Leader secara random, dengan cara mengkonfirmasi ulang (hot spot checking).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty