Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Muncul Relawan AK24 Dukung Andika Jadi Cawapresnya Anies, Sang Jenderal Blak-blakan Tunggu 2 Bulan Lagi: Saya Masih Netral

        Muncul Relawan AK24 Dukung Andika Jadi Cawapresnya Anies, Sang Jenderal Blak-blakan Tunggu 2 Bulan Lagi: Saya Masih Netral Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sejumlah lembaga survei menunjukkan tingkat elektabilitas Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa sebagai sosok calon wakil presiden (cawapres) berhasil meraih dukungan cukup tinggi di masyarakat. Bahkan, namanya masuk sebagai salah satu tokoh yang dipertimbangkan oleh Partai Nasdem untuk mendampingi Anies Baswedan di pemilihan umum (pemilu) 2024 mendatang.

        Kekinian, muncul Relawan AK24 alias pendukung Anies-Andika 2024. Menanggapi hal ini, Andika tak mau banyak berkomentar. Ia mengaku ingin fokus menjalankan amanat yang diemban sebagai Panglima TNI yang jabatannya masih tersisa dua bulan lagi.

        Baca Juga: Ditanya Peluang Jadi Cawapres Mas Anies Baswedan, Jenderal Andika Perkasa: Tidak Ada Komunikasi, Saya Ingin Fokus...

        "Saya saat ini masih menjabat sebagai Panglima TNI. Sesuai Undang-Undang ya, saya biar fokus dan supaya saya tidak, supaya netral lah," kata Andika, usai menghadiri pelantikan putrinya sebagai dokter, di Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, kemarin.

        Andika akan memasuki masa pensiun sebagai Panglima TNI pada 21 Desember 2022. Artinya, masa aktifnya sekitar 2 bulan lagi. Lalu, apa rencana setelah pensiun? Andika juga enggan berkomentar banyak.

        "Iya, pokoknya saya mau menyelesaikan dulu (tugas). Itu dulu yang bisa saya jawab sekarang. Kan tugas saya sebagai Panglima TNI," kata menantu mantan Kepala BIN Jenderal (Purn) AM Hendropriyono ini.

        Soal kemunculan relawan AK24, Andika mengaku tidak tahu. "Saya nggak tahu. Saya benar-benar nggak pernah ketemu juga," ujarnya.

        Baca Juga: Dijagokan Maju Pilpres Dampingi Anies Baswedan, Begini Jawaban Panglima TNI Andika Perkasa

        Andika enggan mengomentari lebih jauh saat ditanya apakah akan terjun ke dunia politik. Dia kembali menegaskan, saat ini yang jadi prioritasnya adalah menuntaskan tugas sebagai Panglima TNI.

        "Itu tunggu nanti saja. Pokoknya, saya mau menyelesaikan dulu tugas saya sebagai Panglima TNI," katanya.

        Kelompok relawan yang menamakan diri AK24 muncul pada Oktober ini. Kelompok relawan ini mendeklarasikan Anies-Andika sebagai capres-cawapres.

        Sementara itu, Waketum Partai NasDem Ahmad Ali menerangkan, nama Andika memang masuk dalam daftar kandidat cawapres pendamping Anies. Selain Andika, ada juga Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

        Baca Juga: Digadang-gadang Jadi Pendamping Anies? Panglima TNI Andika Perkasa Kasih Jawaban Telak

        Menurut Ali, ketiga tokoh itu memenuhi kriteria cawapres. Soalnya, bisa menambah elektoral Anies. Meski demikian, Ali mengatakan, NasDem belum fokus membahas cawapres saat ini. Nama cawapres akan dibahas bersama partai koalisi.

        "Siapa pun tokoh yang kemudian berpeluang membantu elektoralnya Anies, yang penting memenuhi kriteria kita. Ya, nanti di koalisi juga akan mengatur kriteria-kriterianya," ucap Ali.

        Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menilai, duet Anies-Andika sebagai pasangan menarik dan saling melengkapi. Kata dia, Andika memiliki banyak pengalaman, khususnya di dunia militer. Namun, untuk PKS, masih menunggu waktu yang tepat untuk mendeklarasikan capres-cawapres.

        Pengamat politik dari UIN Jakarta Adi Prayitno mengatakan, ada tiga nama cawapres yang digadang-gadang mendampingi Anies. Mereka adalah Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Andika Perkasa, dan Khofifah Indar Parawansa.

        Baca Juga: Jenderal Andika Revisi Aturan Syarat Penerimaan Prajurit TNI, Fadli Zon Menyayangkan: Seiring Kemajuan Bangsa, Harusnya...

        Kata Adi, idealnya AHY yang bisa mendampingi Anies. Alasannya, posisi AHY saat ini adalah ketua umum partai politik yang bisa saja mengunci koalisi bersama NasDem. Namun, posisi AHY rentan tergusur Andika yang sejak awal masuk radar NasDem. Apalagi, nama Andika belakangan menguat. Andika punya jejaring kuat, solid dan mulai dikenal luas publik.

        Menurut dia, Andika lebih bisa melengkapi Anies yang lemah di basis minoritas dan Indonesia bagian timur dan tengah. "Keputusannya tinggal lobi Demokrat dan NasDem," kata Adi, kemarin. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: