Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Habis NasDem Majukan Anies Baswedan, Kini Jokowi Berikan Isu Reshuffle, Kubu Megawati: Sangat Bagus!

        Habis NasDem Majukan Anies Baswedan, Kini Jokowi Berikan Isu Reshuffle, Kubu Megawati: Sangat Bagus! Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara mengejutkan mengatakan dirinya selalu memiliki rencana untuk reshuffle kabinetnya.

        Namun yang menjadi pertanyaan adalah kapan dirinya akan memutuskan waktu yang tepat untuk melakukan perombakan tersebut.

        Baca Juga: Nyatakan Anies Baswedan Antitesis Jokowi, Afiliasi NasDem Makin Terlihat Jelas: Mereka Musuh...

        "Rencana selalu ada. Pelaksanaan nanti diputuskan," tegas Jokowi di Stasiun Kereta Cepat Indonesia China di Stasiun Kereta Cepat Tegalluar, Cileunyi, Bandung, Jawa Barat, pada Kamis, 13 Oktober 2022.

        Atas wacana itu, PDIP pun mendukung rencana Jokowi mengevaluasi menteri terutama dari parpol yang tidak patuh. Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan keputusan Presiden Jokowi sangat bagus.

        "Yang disampaikan Pak Jokowi sangat bagus. Apalagi reshuffle adalah hak prerogatif presiden. Pak Jokowi perlu menteri yang loyal dan solid untuk bekerja bersama demi menyelesaikan permasalahan rakyat," ujar Hasto di Sekolah PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, pada Kamis, 13 Oktober 2022.

        Hasto berharap Pemilu 2024 mendatang, masyarakat berada dalam kondisi yang baik. Karena itu, kondisi di dalam kabinet pun harus baik. Hasto menegaskan Jokowi memiliki hak penuh mengevaluasi para menterinya.

        Baca Juga: Isu Antitesis Jokowi Terbongkar, NasDem Kian Berantakan Usai Deklarasikan Anies Baswedan: Kasihan...

        "Terutama menteri yang melakukan antitesa dari visi dan misi presiden. Sehingga Pak Jokowi dapat menggunakan kewenangan penuh yang dimilikinya untuk melakukan evaluasi kepada menterinya yang tidak menjalankan perintah presiden," beber Hasto.

        Diketahui, wacana reshuffle ini diduga terkait langkah Partai NasDem mendeklarasikan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres).

        Baca Juga: Rumahnya Digusur Atas Perintah Anies Baswedan, Eks Elite NasDem: Gubernur Jahat, Kami Mengutukmu!

        Keputusan NasDem tersebut dianggap terlalu dini dari parpol koalisi di pemerintahan Jokowi - Ma'ruf Amin.

        Terlebih, pengurus DPP Nasdem, Zulfan Lindan menyebut partainya mengusung Anies karena dianggap sebagai antitesa (bertolak belakang) dengan Presiden Jokowi.

        Baca Juga: Masalah Ijazah Palsu Jokowi Makin Ramai, Kepentingan Terbongkar: Isu Itu Benar-benar...

        Akibat ucapannya tersebut, siang ini Zulfan Lindan dinonaktifkan oleh Ketua Umum DPP Nasdem, Surya Paloh.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: