Kredit Foto: Unsplash/Pierre Borthiry
Sebuah data dari Chainalysis yang diterbitkan pada Kamis lalu mencatat bahwa Oktober telah menjadi bulan terburuk bagi kripto yang diakibatkan dengan adanya kejahatan terkait kripto yang telah memberikan banyak kerugian.
Dilansir dari CoinDesk pada Jumat (14/10/2022), data dari Chainalysis menunjukkan ada lebih dari US$718 juta telah dicuri dari beberapa protokol keuangan terdesentralisasi (DeFi) di 11 serangan peretasan yang berbeda.
Para peneliti dari Chainalysis menuliskan bahwa tahun ini kemungkianannya akan melampaui tahun 2021 sebagai tahun terbesar untuk peretasan dan sejauh ini, peretasan telah meraup lebih dari US$3,2 miliar dari 125 peretasan.
Baca Juga: Platform Perbankan Kripto BVNK Berhasil Lakukan Pendaftaran di Spanyol
Di tahun 2022, serangan sudah dimulai dengan eksploitasi sebesar US$325 juta dari layanan lintas-rantai populer Wormhole yang kemudian diikuti oleh serangan sebesar US$625 juta pada jembatan Ronin Axie Infinity dan dilanjut serangan US$200 juta dengan memanfaatkan jembatan Nomad.
Berdasarkan data dari Chainalysis, pada bulan ini ada lebih dari tiga jembatan telah dilanggan dengan serangan terhadap jembatan berbasis Rantai BNB yang ekploitasi ilegalnya mendapatkan lebih dari US$100 juta setelah jembatan dieksploitasi sebesar US$566 juta.
Pada Senin lalu, platform QANX blockchain layer 1 turut menjadi target peretasan jembatan yang mengakibatkan pencurian token QANX hampir US$1 juta, dan pada Selasa malam likuiditas US$100 juta terkuras dari protokol perdagangan Pasa Mangga Solana.
Secara keseluruhan, vektor serangan di sektor kripto berkisar dari eksploitasi jembatan yang merupakan alat berbasis blockchain yang memiliki fungsi untuk bertransaksi antar jaringan, hingga manipulasi pasar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Nurdianti
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: