Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ekonomi Disebut Anjlok ke Level Terparah, China Kontan Membalas Ramalan IMF

        Ekonomi Disebut Anjlok ke Level Terparah, China Kontan Membalas Ramalan IMF Kredit Foto: Reuters/Thomas Peter
        Warta Ekonomi, Beijing -

        Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan ekonomi nasional China tahun ini merupakan yang terburuk kedua dalam 40 tahun terakhir.

        "Menghadapi situasi yang kompleks di dalam dan di luar negeri, perekonomian China telah bertahan dari tekanan dan menunjukkan momentum pemulihan yang stabil," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China (MFA) Mao Ning di Beijing, Rabu (12/10/2022).

        Baca Juga: Amerika Dijamin Panas Dengar Kabar China yang Mau 'Bergandeng Tangan' dengan Eropa

        IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi China tahun ini hanya 3,2 persen, jauh dibandingkan pencapaian tahun lalu sebesar 8,1 persen.

        IMF menganggap tajamnya penurunan pertumbuhan ekonomi nasional China tersebut disebabkan oleh kebijakan nol COVID-19.

        Kebijakan tersebut berbuntut pada penguncian wilayah (lockdown) di beberapa kota, termasuk Shanghai dan Beijing, kota penyangga ekonomi utama China.

        "Hanya ketika pandemi dapat dikendalikan, maka ekonomi dapat distabilkan," kata Mao saat menanggapi pernyataan IMF tersebut.

        Ketika semua hal dipertimbangkan, lanjut dia, langkah-langkah COVID-19 di China telah bekerja paling efektif dan paling hemat biaya.

        Ia menekankan bahwa ekonomi China memiliki ketahanan yang kuat, potensi yang besar, dan fundamental ekonomi mampu menopang pertumbuhan ekonomi China yang sehat dalam jangka panjang.

        Tahun 2022 di China merupakan tahun politik. Partai Komunis China (CPC) menggelar hajatan politik lima tahunan berupa kongres nasional yang digelar mulai Minggu (16/10/2022).

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: