Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Menteri Nasdem Kabarnya Bakal Kena Reshuffle Jokowi Usai Pendeklarasian Anies, Demokrat Geram: Presiden Jangan Sok-sokan

        Menteri Nasdem Kabarnya Bakal Kena Reshuffle Jokowi Usai Pendeklarasian Anies, Demokrat Geram: Presiden Jangan Sok-sokan Kredit Foto: Andi Hidayat
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kehebohan pendeklarasian Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) dari Partai Nasdem diikuti oleh sejumlah pemberitaan yang meluas. Bahkan kabarnya, hal ini berdampak pada kader partai pimpinan Surya Paloh itu yang kini duduk di kursi kementerian.

        Menurut isu yang beredar, kader Partai Nasdem yang kini menjabat sebagai menteri bakal kena reshuffle sebab Presiden Joko Widodo (Jokowi) kabarnya akan merombak bawahannya di Kabinet Indonesia Maju.

        Baca Juga: Soal Niat Presiden Jokowi Reshuffle Menteri dari Partai Nasdem, Pengamat: Pak Jokowi Punya Nyali?

        Menanggapi hal ini, Juru Bicara Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra justru meminta Presiden Jokowi dan partai politik di kabinetnya untuk fokus bekerja. Menurutnya, sebaiknya Presiden Jokowi dan jajaran menterinya mulai bersiap mengantisipasi ancaman resesi yang diprediksi terjadi pada tahun 2023.

        "Lebih baik presiden dan koalisi parpol pendukung pemerintahan fokus saja bekerja mengantisipasi ancaman resesi global 2023," kata Herzaky dalam keterangan tertulisnya, Jumat (14/10/2022).

        Baca Juga: Presiden Jokowi Bakal Reshuffle Menteri-menteri Nasdem, Dampak Deklarasi Anies Baswedan jadi Capres?

        "Belum resesi global saja, kondisi rakyat Indonesia sudah susah benar saat ini," sambungnya.

        Pernyataan tegas itu diungkap sebagai respons wacana reshuffle menteri Jokowi yang dinilai kental dengan kepentingan politik. Padahal, Herzaky menilai seharusnya reshuffle dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja kabinet pemerintahan demi kebaikan masyarakat.

        Herzaky sendiri sadar isu reshuffle menteri Jokowi menguat setelah NasDem mendeklarasikan Anies sebagai capres. Ia pun meminta para partai politik tidak mengooptasi kewenangan partai politik yang kadernya masuk dalam jajaran kabinet Jokowi.

        "Jangan malah presiden ataupun para pembantunya sok-sokan mencoba mengkooptasi, menggergaji hak dan kewenangan parpol sebagai entitas berdaulat di negeri ini," tegas Herzaky.

        Baca Juga: Buntut dari Deklarasi Anies Baswedan, Reshuffle Makin Nyata Buat Nasdem

        "Dengan memberikan tekanan atau intimidasi kepada parpol yang sedang berupaya melaksanakan tugas dan tanggung jawab politiknya kepada rakyat," sambungnya.

        Terakhir, Herzaky mengingatkan agar tidak ada bentuk intimidasi dari partai pemerintah kepada parpol yang mengusung capres berlawanan dengan pemerintahan.

        Baca Juga: Posisi Nasdem di Kabinet Presiden Jokowi Terancam, Isu Reshuffle Makin Nyata

        Menurutnya, tekanan atupun intimidasi menunjukkan kecenderungan kekuasaan oligarki tidak boleh ada sosok lain di luar koalisi partai pendukung pemerintah. Intimindasi juga dinilai hanya akan membuat demokrasi semakin bobrok.

        "Seakan-akan, semuanya harus dibaku atur oleh segelintir elite saja. Jika benar ini yang terjadi, demokrasi Indonesia yang sudah rapuh 8 tahun ini, menjadi makin bobrok," tandasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: