Gulung Tikar, Startup e-Grocery Bananas Akan Beralih ke Bisnis Baru
Startup e-Grocery Indonesia, Bananas kini memutuskan untuk menutup layanannya di dalam perjalanannya yang baru memasuki usia 10 bulan sejak diluncurkan pada Januari 2022 lalu. Setelah menjual seluruh inventaris miliknya dengan harga diskon, tidak hanya memberhentikan sebanyak 36 orang karyawan, Bananas juga membantu mantan karyawannya untuk menemukan tempat kerja baru.
Dilansir dari Tech in Asia pada Senin (17/10/2022), Bananas menyampaikan bahwa mereka tidak dapat menemukan unit ekonomi yang bekerja untuk perusahaan meskipun perusahaan terus melakukan ekperimen dengan berbagai bagian bisnis selama berbulan-bulan.
"Kami bekerja keras untuk menempatkan mereka di tempat lain. Sebagian besar sudah melakukan wawancara," tutur Mario Gaw selaku founder dan CEO Bananas kepada Tech in Asia terkait dengan dukungan yang diberikan kepada karyawan yang dirumahkan.
Baca Juga: Startup F&B Haus! Targetkan Ekspansi dan Pertumbuhan Lebih Agresif di 2023
Meskipun tidak memberikan detail rincian terkait dengan masa depan perusahaan, Gaw menyampaikan bahwa perusahaan akan beralih ke bisnis baru di luar e-Grocery setelah menutup seluruh layanannya.
Sebelumnya, Bananas telah mengumpulkan dana segar senilai US$1,5 juta dalam putaran awal di bulan Februari yang dipimpin oleh East Ventures dan bergabung dengan SMDV, Arise, MDI Ventures, dan Y Combinator secara terpisah.
Menanggapi penutupan layanan Bananas, East Ventures menyampaikan bahwa pihaknya akan mendukung keputusan para founder Bananas atas keputusan mereka.
Sementara wakil presiden MDI Ventures, Aldi Adrian Hartanto menyampaikan bahwa perusahaan masih memiliki, "landasan yang panjang dan uang tunai yang cukup besar di bank untuk melanjutkan perjalanan dengan arah yang baru."
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Nurdianti
Editor: Rosmayanti