Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Demi Capai NZE pada 2060, PLN Sudah Siapkan Strategi Hulu Ini

        Demi Capai NZE pada 2060, PLN Sudah Siapkan Strategi Hulu Ini Kredit Foto: PLN
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Direktur Retail dan Niaga PT PLN (Persero) Edi Srimulyanti mengatakan untuk dapat mencapai transisi energi menuju Net Zero Emission (NZE) pada 2060, perseroan telah memiliki peta jalan atau roadmap. 

        Roadmap yang ada tersebut menurutnya sudah mulai dijalankan satu per satu, di mana dari sisi hulu PLN sudah secara bertahap menanggalkan pembangkit listrik yang berbasis pada bahan fosil. 

        "Pembangkit yang berbasis fosil itu sudah tidak lagi kita kembangkan, artinya kita tidak lagi menambah pembangkit yang berbasis fosil kecuali yang sudah tanda tangan kontrak, itu tidak bisa kami hentikan dan tetap kami jalankan, tetapi jumlahnya tidak terlalu banyak. Untuk yang baru kami sudah setop untuk yang energi fosilnya," ujar Edi dalam acara Cut The Tosh, Selasa (18/10/2022).

        Baca Juga: PLN Sebut Transisi Energi Tidak Bisa Jalan Sendiri-Sendiri 

        Kemudian dalam jangka menengah hingga 2030, Edi menyebut PLN sudah membangun pembangkit EBT dan sudah memulai program redieselisasi, khususnya di daerah yang terisolasi oleh listrik. 

        Dengan kata lain, di daerah yang masih banyak menggunakan diesel berbahan bakar minyak untuk melistriki lingkungannya.

        "Kita sudah mulai menginventarisasi dan menghidupkan sumber daya lokal yang bisa kami jadikan menjadi sumber daya energi setempat jadi yang sebelumnya berbasis diesel, maka kita akan konversi ke yang berbasis EBT," ujarnya.

        Lanjutnya, PLN juga memiliki skenario early retirement atau pensiun dini, pembangkit listrik berbasis fosil akan dihentikan.

        Bukan hanya itu, Edi menyebut PLN juga tengah melakukan co-firing biomassa. Di mana hingga saat ini sudah terdapat 33 unit PLTU yang sudah melakukan co-firing dengan biomassa yang menjadi sebagian bahan bakarnya.

        "Jadi, sebagian bahan bakarnya sudah lagi tidak menggunakan batu bara, namun sudah kami campur dengan biomassa. Ini juga mengurangi karbondioksida tentunya untuk mengurangi CO2 di udara. Kami juga sudah melakukan uji coba di beberapa pembangkit kita terkait dengan penggunaan hidrogen kemudian juga amonia, ke depan kami akan mengembangkan teknologi carbon capture storage," ucapnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Djati Waluyo
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: