Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Angkasa Pura I Ungkap Ada Investor Mau Investasi di Kawasan Segitiga Indonesia Timur

        Angkasa Pura I Ungkap Ada Investor Mau Investasi di Kawasan Segitiga Indonesia Timur Kredit Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I menyatakan bahwa ada investor yang berniat untuk melakukan investasi di kawasan segitiga maritim, Kupang-Biak-Ambon. Direktur Pengembangan Bisnis Angkasa Pura I Dendi T Danianto mengutarakan jika kawasan Kupang-Biak-Ambon memiliki potensi yang besar. 

        “Ada satu investor datang ke kami, dia cuma mau Kupang-Biak-Ambon, kita tanya 'kenapa spesifik? Ternyata di triangle Kupang-Biak-Ambon ini adalah salah satu produk maritim terbesar itu ada disana. Dan mereka melihat potensi itu dan mereka mau investasi ke tiga tempat tadi," ujar Dendi, dalam Panel Diskusi SOE International Conference, Selasa (18/10/2022).

        Padahal, lanjut Dendi, pihaknya tidak memasukan kawasan Kupang-Biak-Ambon dalam rencana bisnis serta potensi investasi yang disiapkan oleh perseroan. 

        Baca Juga: Terminal VVIP Bandara Ngurah Rai Bali Siap Sambut Tamu Negara Pada KTT G20

        “Kita gak pernah ada didalam konstelasi investment kita, tapi ternyata tadi untuk orang atau institusi yang bermain di marine product, Kupang-Biak-Ambon lah yang mereka cari, bukan airport besar seperti Denpasar," ucapnya.

        Menurut Dendi, saat ini AP I tengah fokus melakukan restrukturisasi perusahaan mulai dari arah bisnis, kultur organisasi, restrukturisasi finansial, hingga digitalisasi.

        "Ini adalah 4 pilar yang sedang kami kerjakan tapi fokusnya memang akan ada banyak di financial restruct," ujarnya.

        Baca Juga: Angkasa Pura I Aktifkan Kembali 73 Rute Internasional dan 9 Rute Domestik

        Hal tersebut dilakukan guna menekan liabilitas perusahaan dari Rp 33 triliun ke posisi Rp 22,5 triliun. Kemudian, ekuitas bisa meningkat dari Rp 10 triliun ke Rp 20 triliun.

        "Inilah basisnya, inilah yang sedang kita usahakan, di deleverage liability, kita adalah perusahaan yang punya aset Rp 43 triliun tapi punya liabity Rp 33 rriliun. Target kami adalah disini, di deleveraging di Rp 10,5 triliun untuk mencapai liability menjadi tinggal Rp 22,5 (triliun) dan nanti bisa mencapai equity dari Rp 10 triliun menjadi Rp 20 triliun," tutupnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: