Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Siapa Djoko Wahyudi yang Ijazahnya Mau Dibeli Rp10 Miliar? Namanya Bahkan Ada dalam Buku Bambang Tri Mulyanto

        Siapa Djoko Wahyudi yang Ijazahnya Mau Dibeli Rp10 Miliar? Namanya Bahkan Ada dalam Buku Bambang Tri Mulyanto Kredit Foto: JPNN.com
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Nama Djoko Wahyudi tiba-tiba muncul usai gugatan penulis Jokowi Undercover, Bambang Tri Mulyanto yang mengatakan bahwa ijazah Presiden Jokowi adalah palsu. 

        Siapakah Djoko Wahyudi sebenarnya?

        Melansir dari youtube channel Refly Harun, Kamis (20/10/22), Djoko Wahyudi adalah salah satu nama yang disebut Bambang dalam buku terbarunya, Jokowi Undercover 2.


        Baca Juga: Jokowi Pede Ekonomi Indonesia Kuartal III Lebih Kokoh dari Kuartal II

        “Jadi memang kalau kita baca Jokowi Undercover 2 yang memang sudah beredar kemana-mana dalam bentuk softcopy ya,” kata Refly Harun.

        “Maka dari sana, kalau kita rekonstruksi lagi jalan cerita yang dibuat oleh Bambang Tri mengatakan bahwa kurang lebih bahwa ijazah SMA Jokowi itu sesungguhnya ijazah yang dipunyai oleh Djoko Wahyudi,” tambah dia.

        Refly mengatakan, menurut Bambang, nomor induk yang dipakai Presiden Jokowi adalah nomor induk Djoko Wahyudi. 

        Baca Juga: Lewat Reuni, Jokowi Tertawakan Isu Ijazah Palsu: Ini Cuma Soal Kertas, Ngapain Dipersoalin...

        Pertanyaannya, kenapa harus menggunakan ijazah orang lain?

        Pernyataan ini sebenarnya agak spekulatif dan berlebih-lebihan serta bertentangan dengan

        informasi yang sedang dari pihak Presiden Jokowi, kata Refly. 

        “Bambang Tri menulis dalam bukunya, Jokowi justru tidak naik kelas. Bambang Tri mengatakan karena Jokowi menggunakan atau mengambil, memalsukan ijazah yang seharusnya dimiliki oleh saudara iparnya yaitu Hari Mulyono,” katanya. 

        “Dan foto Hari Mulyono itu beredar juga orangnya kacamata kurus ya tirus mukanya. Tetapi bisa dibedakan dengan foto Jokowi sendiri,” jelas dia.

        Baca Juga: Lewat Reuni, Jokowi Tertawakan Isu Ijazah Palsu: Ini Cuma Soal Kertas, Ngapain Dipersoalin...

        Hari Mulyono memang angkatan 80 (lulus SMA), jika kata Bambang tadi Presiden Jokowi tidak naik kelas maka seharusnya dia angkatan 81. 

        Karena menggunakan data Hari Mulyono yang lulus tahun 80, kata Bambang. Maka mau tidak mau keturunan ke bawahnya itu harus konsisten tahunnya. 

        “Ya konsisten tahunnya, artinya taman SMA nya tidak boleh ditulis 81 tapi selesai SMA nya harus ditulis 80,” jelas dia.

        Baca Juga: Ngotot Ingin Presiden Jokowi Datang ke Persidangan, Husein Shahab Sindir Sikap Eggi Sudjana

        “Bahkan untuk meyakinkan publik Bambang Tri berkali-kali mengatakan tembak kepala saya kalau tidak benar,” katanya. 

        Nah, sekarang kita bandingkan dengan kenyataan yang ada. Baru-baru ini nama Djoko Wahyudi (61), merupakan salah satu teman satu kelas Presiden Joko Widodo (Jokowi) di SMPP alias SMAN 6 Solo mencuat ke publik.

        Djoko Wahyudi satu kelas dengan Jokowi saat duduk di kelas II dan III jurusan IPA. 

        Djoko menceritakan pada awal tahun 2022 lalu pernah mendapat tawaran dari seseorang yang ingin membeli ijazahnya seharga Rp 10 miliar.

        Tawaran tersebut diterima Djoko Wahyudi lewat pesan SMS di HP lawasnya. Saat menerima pesan tersebut, ia belum tahu soal kasus dugaan ijazah palsu Jokowi.

        "Saya pernah di SMS dari nomor yang tidak dikenal. Saya lupa isinya gimana, intinya ijazah nomor 008112 atas nama Djoko Wahyudi akan dibeli Rp 10 miliar," ujar Djoko Wahyudi.

        Baca Juga: Presiden Jokowi Dipastikan Tak akan Hadir pada Persidangan Ijazah Palsu, Tenaga Ahli KSP Sebutkan Alasannya

        Ia pun kaget tahu namanya dan ingin membeli ijazah. Suatu saat cerita ke teman yang lain, salah satunya ke adik tingkat yang kebetulan satu kantor.

        Mereka kompak mengatakan jika sekarang ini banyak penipuan seperti itu. Apalagi dengan harga mencapai Rp10 miliar, itu jelas ngawur dan tidak masuk akal.

        "Saya sempat cerita ke teman-teman yang lain. Tapi lama-lama pesan itu saya hapus, heran ijazah SMA ditawar segitu," katanya.

        Ia merasa khawatir kalau nantinya dipergunakan untuk hal-hal yang tidak diinginkan. Setelah itu hanya menerima pesan SMS satu kali saja. 

        Baca Juga: Presiden Jokowi Dipastikan Tak akan Hadir pada Persidangan Ijazah Palsu, Tenaga Ahli KSP Sebutkan Alasannya

        "Saya tidak bereaksi, lama-sama saya hapus. Khawatir kalau ada sesuatu yang terjadi dan untuk perbuatan apa kita tidak tahu," ungkap dia.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Sabrina Mulia Rhamadanty
        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: