Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Petani Dukung Langkah Pemerintah yang Mendorong Penggunaan Pupuk Organik

        Petani Dukung Langkah Pemerintah yang Mendorong Penggunaan Pupuk Organik Kredit Foto: Antara/Irwansyah Putra
        Warta Ekonomi -

        Upaya Kementerian Pertanian (Kementan) dalam mendorong penggunaan pupuk organik lewat pemberian bantuan Unit Pengelolaan Pupuk Organik (UPPO) mendapat dukungan dari petani di Jawa Timur.

        Salah satunya Mikmik, petani asal Desa Lebak, Bawean, Kabupaten Gresik. Mimik mengaku sebelumnya menggunakan pupuk kimia. Namun, kata dia, pupuk kimia tidak cocok dengan kultur tanah di wilayahnya dan malah merusak kesuburan tanah.

        "Saya dulu pernah pakai pupuk kimia, tapi lama kelamaan tanah jadi rusak dan hasil panen juga tidak bagus. Saya coba pakai pupuk organik, ternyata tanah dan buah hasil panen juga bagus," kata Mikmik di Surabaya, Kamis (20/10/2022).

        Mikmik pun berharap, program bantuan Unit Pengelolaan Pupuk Organik (UPPO) bisa terus digulirkan pemerintah, dalam hal ini Kementan. Dimana para petani tidak saja mendapat bantuan alat pembuatan pupuk organik, tetapi juga diberi pelatihan cara memproduksi pupuk organik yang baik.

        "Ini perlu sehingga petani juga tidak bergantung menunggu bantuan pupuk subsidi dari pemerintah yang seringkali sulit. Akibatnya mengganggu pertanian saat masuk musim tanam," ujarnya.

        Mimik menjelaskan, cara pembuatan pupuk organik sebenarnya cukup mudah dan biayanya pun murah. Selain itu, kata dia, bahan bakunya juga mudah dan melimpah, seperti kotoran sapi. Caranya, kotoran sapi diracik dicampur dengan arang sekam, jerami, dedaunan, air secukupnya, serta lima sendok makan gula pasir dan EM4.

        Baca Juga: Universitas Jember Temukan Pupuk Hayati Sekaligus Pengendali Nematoda

        Ia pun mengajak petani konvensional untuk beralih menggunakan pupuk organik. Menurutnya, hal itu menjadi solusi tepat bagi petani agar tidak ketergantungan terhadap pupuk bersubsidi yang terkadang langka. "Ini solusi bagi petani agar lebih mandiri dan produktif," katanya.

        Seperti diketahui, Kementan terus berupaya mengkampanyekan agar petani menggunakan pupuk organik, di tengah perubahan iklim ekstrim global dan persoalan lainnya. Belum lagi bahan baku pupuk seperti gugus fosfat yang sebagian besar dikirim dari Ukraina dan Rusia tersendat karena perang kedua negara.

        "Jadi yang tidak dapat pupuk subsidi segeralah menghadirkan pupuk organik. Minimal setiap kabupaten harus jadi percontohan dan tidak mengandalkan bantuan pemerintah pusat," ujar Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Boyke P. Siregar

        Bagikan Artikel: