Prabowo Subianto yang Terima Pinangan Presiden Jokowi Jadi Menhan Disebut Sebuah Penghianatan, Loyalisnya Minta Tebus Kesalahan
Menurut salah satu Loyalis Prabowo Subianto, merapatnya sang idola pasca Pilpres 2019 dengan alasan apapun, baginya merupakan sebuah pengkhianatan perjuangan.
Sebagaimana diketahui, Prabowo Subianto pada periode kedua Jokowi menjadi presiden, diangkat menjadi Menteri Pertahanan.
Ini diketahui saat salah satu loyalis Prabowo Subianto pada Pilpres 2019 lalu, menuliskan surat terbuka kepada Ketua Umum Partai Gerindra itu.
Baca Juga: Istana Neror Nasdem, Sindiran Jokowi Dinilai Tidak Etis
Surat terbuka tersebut diunggah oleh akun @sobatanieas di media sosial Twitter. Akun yang memiliki 50 ribu pengikut itu menceritakan bagaimana dirinya mendukung Prabowo Subianto pada Pilpres 2019.
"Apakah kami sakit hati? tidak. Kami belajar berbesar hati seperti alam semesta ajarkan. Dan, kini kami bangkit, berjuang, tegak, dan perjuangkan calon pemimpin terbaik," dikutip dari Fajar.co.id, Minggu (23/10/2022).
Baca Juga: Keberhasilan Jokowi Jaga Stabilitas Ekonomi Jadi Katrol Peningkatan Kepuasan Kinerja
"Salam Jendral, saya adalah 1 dari sekian puluh juta pendukung mu di 2019. Kami semua berjuang berkorban uang, waktu, tenaga, keringat dan air mata mendukungmu. Dan, itu sejarah kita," tambahnya, .
Namun, di luar daripada itu, kata dia. Harus tetap diakui, Prabowo merupakan mentor dan gurunya Anies Baswedan.
"Ketika guru bertarung mengalahkan murid, itu bukanlah sebuah kebanggaan. Tapi akan dianggap sebagai orang yang tega terhadap orang yang sudah dibesarkan oleh tangannya sendiri," tandasnya.
Baca Juga: Keberhasilan Jokowi Jaga Stabilitas Ekonomi Jadi Katrol Peningkatan Kepuasan Kinerja
Dia mengaku, ingin mengenang Prabowo dengan sejarah bertinta emas. Tentu sebagai bapak bangsa, guru, dan mentor.
"Orang bijak yang bersedia memberikan jalan bagi orang terbaik, Mas Anies. Orang yang bisa mewujudkan cita-cita besarmu," pungkasnya.
Lanjut dia katakan, semua orang akan menilai sebuah hal buruk. Namun jika Prabowo dikalahkan Anies, juga bukan sebuah kebanggaan bagi Anies.
"Karena tidak mungkin orang yang sudah dibesarkan, senang dan bangga, mengalahkan mentor atau gurunya, orang yang sudah membesarkan dan punya banyak jasa atas dirinya," tandasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty