Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Waketum NasDem Tak Disangka-sangka Usulkan Nama Luhut, Demokrat Kasih Peringatan: Lama-lama yang Jatuh Namanya Anies

        Waketum NasDem Tak Disangka-sangka Usulkan Nama Luhut, Demokrat Kasih Peringatan: Lama-lama yang Jatuh Namanya Anies Kredit Foto: Kemenko Marves
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Perbincangan soal siapa yang akan menjadi calon wakil presiden yang mendampingi Anies Baswedan sampait saat ini masih jadi perbincangan. Usai resmi diusung oleh Partai NasDem, sosok cawapres mantan Gubernur DKI Jakarta itu memang belum ditentukan.

        Belakangan, salah satu nama yang mencuat sukses menggegerkan publik. Wakil Ketua Umum DPP Partai NasDem, Ahmad Ali, menilai Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan cocok menjadi pendamping Anies di Pemilihan Presiden 2024.

        Baca Juga: Hubungan Surya Paloh dan Jokowi Disebut Memanas, Ruhut Kasih Saran Tegas: Cabut Dukungan ke Anies Baswedan!

        Bahkan, Ali mengaku siap untuk mendukung Luhut menjadi cawapres Anies karena sosok sang Menko Marives dianggap tepat dengan kemampuan, karakter, serta jejaring yang kuat untuk mendukung keterpilihan Anies di masa depan.

        Pernyataan ini jelas menimbulkan gejolak. Luhut adalah salah satu sosok yang dianggap sangat dekat dengan Presiden Joko Widodo sehingga memunculkan spekulasi berseberangan dengan Anies. Salah satu yang vokal menyuarakan protes terkait keputusan Ali adalah Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Jansen Sitindaon.

        Dilihat di akun Twitter @jansen_jsp, Jansen menyebut Ali selalu memiliki nama-nama baru yang dianggap cocok menjadi bakal cawapres Anies. Padahal, saat ini perwakilan dari Partai NasDem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tengah intensif berkomunikasi perihal sosok yang siap mendampingi Anies.

        Jansen menilai, blunder pernyataan Ali sebagai Waketum NasDem ini bisa membahayakan, baik bagi citra Anies itu sendiri maupun proses pembentukan koalisi ketiga partai.

        "Hehe... Pokoknya bang Ahmad Ali ini tiap hari ada terus nama baru keluar dari kantongnya. Lama-lama yang jatuh nama mas Anies selaku capres dan koalisi ini bubar tak jalan," tegas Jansen, dikutip pada Minggu (23/10/2022).

        "Kan sudah ada tim dari 3 partai kita, yang terus komunikasi untuk hal ini. Biarkanlah mereka bekerja kita tunggu. Salam," lanjut Jansen.

        Pernyataan Jansen tentu menuai pro dan kontra. Sebagian menyayangkan blundernya Partai NasDem, sedangkan sebagian lain menilai sikap Partai NasDem seharusnya menjadi sinyal bahwa Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) kemungkinan besar tidak akan dipilih sebagai cawapres Anies.

        "Betul bang orang ini tidak pandai berpolitik, pernyataan dia bisa bikin orang jadi anti sama Anies, saya setuju banget apa yang abang bilang.." komentar warganet.

        Baca Juga: Anies Baswedan: Yang Saya Muliakan dan yang Kita Cintai Habib Rizieq Shihab, Semoga Dijauhkan Dari Cobaan yang Berlebih

        "Iya coba om disuruh diam itu. Itu pernyataannya lebih bahaya dari antitesanya Zulfan Lindan," kata warganet lain.

        "Mulai ribut sodara-sodara.. Mereka memang bukan rakyat yang dipikirkan, hanya kejar Jabatan semata," sindir warganet.

        "Jansen nanti akan tiba waktunya memaki Anies dan Paloh, karena ternyata wacapresnya bukan AHY," ujar warganet.

        "Makanya lae.. @AgusYudhoyono suruh jadi pemimpin dari bawah... Mayor purn doang dibanggain.. Ngga belajar dari pilkada dki... Siap-siap main sendiri," imbuh warganet lainnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: