Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Berpaling dari Taiwan, 9 Negara Malah Pepet China, Xi Jinping Girang Bukan Main!

        Berpaling dari Taiwan, 9 Negara Malah Pepet China, Xi Jinping Girang Bukan Main! Kredit Foto: Reuters/Dado Ruvic
        Warta Ekonomi, Beijing -

        Taiwan telah ditinggalkan sembilan negara karena mereka mengalihkan pengakuan diplomatiknya kepada China, kata pejabat Beijing, seraya menyebutnya sebagai hasil utama dari "pertarungan" diplomatiknya dengan Taipei di bawah kepemimpinan Presiden Xi Jinping.

        Wakil Menteri Luar Negeri China Ma Zhaoxu mengatakan bahwa China berhasil "memenangkan" dan menarik sembilan negara yang memiliki hubungan diplomatik dengan Taiwan --pulau demokrasi yang memiliki pemerintahan sendiri-- yang dianggap Beijing sebagai miliknya.

        Baca Juga: Takut China Rebut Taiwan Lebih Cepat, Angkatan Laut Amerika Siapkan Ini

        Pernyataan tersebut disampaikan oleh Ma pada konferensi pers yang diadakan di sela-sela kongres utama Partai Komunis yang berkuasa di China.

        "Kepatuhan masyarakat internasional terhadap kebijakan satu-China telah menjadi lebih terkonsolidasi," ujar Ma.

        Dia menambahkan bahwa tekad Beijing untuk menjaga kedaulatan nasional dan integritas teritorial sudah "tak tergoyahkan dan kokoh."

        Dengan "semangat juang", diplomasi China akan "selalu berdiri di garis depan" dalam melindungi kepentingan nasional, kata Ma.

        Kesembilan negara yang berpaling dari Taiwan ke China termasuk negara-negara Amerika Tengah dan Pasifik, seperti Nikaragua dan Kepulauan Solomon.

        China diyakini telah mendesak negara-negara tersebut untuk memutuskan hubungan dengan Taiwan dengan menawarkan bantuan ekonomi berdasarkan inisiatif infrastruktur sabuk dan jalannya (Belt and Road Initiative).

        Taiwan kini memiliki hubungan diplomatik dengan 14 negara. China dan Taiwan memiliki pemerintahan terpisah sejak keduanya berpisah pada 1949 karena perang saudara.

        Beijing bereaksi keras terhadap kunjungan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat Nancy Pelosi ke Taiwan pada Agustus dan kemudian mengadakan latihan militer skala besar, yang meningkatkan ketegangan lintas selat.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: