Minyak kelapa sawit termasuk dalam 10 produk yang paling diminati dengan nilai total transaksi sebesar USD577,2 juta atau 20,43 persen dalam pelaksanaan Trade Expo Indonesia (TEI) ke-37 yang digelar secara luring pada 19—23 Oktober 2022. Selain minyak sawit, merujuk laporan penutupan TEI, produk lain yang paling diminati yakni kertas dan produk kertas (USD380,8 juta atau 13,48 persen), dan produk pertanian (USD361 juta atau 12,78 persen).
Kemudian ada batu bara (USD340 juta atau 12,03 persen), makanan olahan (USD277,2 juta atau 9,81 persen), produk kayu (USD189 juta atau 6,7 persen), produk kimia (USD147,3 juta atau 5,21 persen), furnitur (USD137,7 juta atau 4,87 persen), elektronik dan peralatan listrik (USD74,8 juta atau 2,65 persen), serta rempah-rempah (USD68,1 juta atau 2,41 persen).
Baca Juga: Gokil! Sustainability Minyak Sawit Teruji Lebih Hemat Deforestasi
Diungkapkan Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan, secara umum, pameran dagang terbesar di Indonesia ini berhasil membukukan potensi transaksi sementara sebesar USD2,94 miliar atau senilai Rp45,8 triliun.
"Nilai transaksi ini masih akan bertambah, mengingat TEI 2022 akan terus berlangsung secara daring hingga 19 Desember 2022. Capaian ini patut kita syukuri di tengan di tengah kondisi ekonomi yang penuh tantangan," ujar Zulkifli Hasan, dilansir dari laman InfoSAWIT.com.
Baca Juga: Lihat Nih Keunggulan Minyak Sawit Dibandingkan Minyak Nabati Lain
Sementara untuk 10 negara terbesar yang melakukan transaksi perdagangan selama TEI ke-37 luring adalah India dengan total transaksi USD871,1 juta; diikuti Jepang (USD568,9 juta); Amerika Serikat (USD197,3 juta); Malaysia (USD181 juta); Mesir (USD167,5 juta); Vietnam (USD121,9 juta), Filipina (USD120,1 juta); Arab Saudi (USD112,4 juta); Italia (USD82,9 juta); serta Tiongkok (USD75 juta).
"Ketidakpastian global tidak boleh melemahkan kita. Saya percaya keadaan seberat apapun selalu ada peluang bagi orang yang optimis. Semoga kita terus mampu meningkatkan kolaborasi dan kerja sama yang sudah terjalin dengan baik. Kita optimis target USD10 miliar dapat tercapai pada 19 Desember 2022 nanti di tengah situasi yang penuh tantangan. Untuk itu, diperlukan kerja keras semua pihak, termasuk perwakilan perdagangan di luar negeri," tutup Zulkifli Hasan dalam keterangan resminya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: