Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Affordability Minyak Sawit Dibandingkan Minyak Nabati Lain

        Affordability Minyak Sawit Dibandingkan Minyak Nabati Lain Kredit Foto: Antara/Iggoy el Fitra
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Minyak sawit merupakan minyak nabati yang harganya lebih murah dan secara umum lebih affordable dibandingkan harga minyak nabati lain. Tidak hanya itu, harga minyak sawit dunia secara konsisten dari tahun ke tahun, lebih kompetitif dibandingkan harga minyak nabati lainnya. 

        "Minyak sawit lebih terjangkau untuk dimanfaatkan industri pangan dunia yang konsumen akhirnya, umumnya berpendapatan menengah ke atas. Minyak sawit juga lebih affordable bagi masyarakat dunia yang berpendapatan menengah ke bawah," catat laporan PASPI.

        Baca Juga: Minyak Sawit Masuk dalam Jajaran 10 Produk Paling Diminati pada TEI Ke-37

        Laporan PASPI juga mencatat, dengan harga minyak sawit yang lebih kompetitif atau lebih murah dan ditambah dengan keunggulan terkait volume besar dan pasokan stabil, menjadikan minyak sawit dapat mencegah terjadinya kenaikan harga berlebihan pada minyak nabati lain. 

        Saat ini, minyak sawit merupakan minyak nabati yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat dunia. Pangsa minyak sawit dalam total konsumsi empat minyak nabati utama dunia mengalami peningkatan dari 24 persen tahun 1980 menjadi 42 persen tahun 2021. Peningkatan pangsa konsumsi minyak sawit tersebut menunjukkan bahwa selain makin diminati masyarakat dunia, tetapi juga mencerminkan keterjangkauan ekonomi dan fisik dari minyak sawit makin tinggi pada masyarakat dunia.

        Peningkatan pangsa konsumsi minyak sawit juga terlihat dalam pola konsumsi minyak nabati di berbagai kawasan utama dunia. Dari keempat minyak nabati utama dunia, minyak nabati yang paling banyak dikonsumsi masyarakat dan industri Uni Eropa ialah minyak rapeseed, kemudian disusul minyak sawit, minyak biji bunga matahari, dan minyak kedelai.

        Sementara di Tiongkok, minyak nabati yang banyak dikonsumsi adalah minyak kedelai. Setelah minyak kedelai, minyak nabati lainnya yang dikonsumsi Tiongkok berturut-turut ialah minyak rapeseed, minyak sawit, dan minyak biji bunga matahari.

        Baca Juga: Gokil! Sustainability Minyak Sawit Teruji Lebih Hemat Deforestasi

        Adapun, minyak nabati yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat India berturut-turut adalah minyak sawit, minyak kedelai, minyak rapeseed, dan minyak biji bunga matahari.

        Dalam struktur konsumsi minyak nabati di Amerika Serikat, didominasi oleh minyak kedelai, kemudian diikuti minyak rapeseed, minyak sawit, dan minyak biji bunga matahari. Meskipun minyak sawit bukanlah minyak nabati utama dalam struktur konsumsi minyak nabati Amerika Serikat, catat laporan PASPI, namun penggunaannya terus meningkat dengan aplikasi yang luas dan digunakan oleh industri pangan. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ellisa Agri Elfadina
        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: