Minta Megawati Mundur Jadi Ketum PDIP dan Digantikan Presiden Jokowi, Hendrawan: Pendukung Ganjar Salah Makan Obat!
Anggota DPR RI Fraksi PDIP Hendrawan Supratikno mengatakan Relawan Kami-Ganjar salah makan obat usai menggiring wacana Presiden Joko Widodo menjadi Ketua Umum PDIP menggantikan Megawati Soekarnoputri.
Menanggapi wacana dan respons politisi PDIP itu, Kritikus Faizal Assegaf mengungkap, gerakan solidaritas politisi muslim dan nasionalis di lingkaran Ketua Umum PDIP Megawati.
Baca Juga: Jelang Pilpres 2024, Gesekan Antara Kubu Presiden Jokowi dan Surya Paloh Makin Jelas
Dia mengatakan, beberapa hari ini muncul kisruh di internal PDIP. Sorotan tertuju pada politisi senior Komaruddin Watubun.
Komaruddin Watubun merupakan Putra Muslim Key Maluku yang dinilai tegas, berwibawa dan dipercaya oleh Megawati.
“Kehadirannya tentu fenomenal,” tutur Mantan Aktivis 98 ini.
Lebih jauh kata dia, pengaruh Watubun di lingkaran Megawati, serupa dengan Alex Litaay yang berdarah Ambon, Sekjen pertama PDIP yang mendampingi Mega.
Baca Juga: Prediksi Habib Kribo Kalau Anies Jadi Presiden: 'NKRI 20 Tahun Lagi Pecah'
“Watubun dan Alex cenderung berpuasa bicara ke publik. Tapi, gaya politik senyap mereka sangat diperhitungkan. Dalam kasus Ganjar, terlihat Watubun tenang dan berwibawa,” ungkap pegiat media sosial ini.
Lebih jauh dijelaskan, Watubun dan Alex berbeda agama, namun sama-sama dari Maluku dan sangat konsisten mengusung prinsip nasionalisme.
“Ihwal itu bikin Bu Mega happy dan tenang. Kedua politisi sangat setia pada Mega dan super aktif membesarkan PDIP. Kehadiran mereka di panggung nasional, sangat membanggakan dan diapresiasi,” ujar mantan pengurus Presidium Alumni 212 ini.
Disisi lain, terkait manuver buzzer Istana dan Ganjar yang ngotot dicapreskan PDIP, kata Faizal Assegaf, membuat Megawati gusar.
“Komaruddin Watubun tampil mewakili Bu Mega menegakkan disiplin partai. Tentu banyak yang bertanya, Siapa Watubun? Dia adalah politisi Muslim berdarah Key Maluku. Dia tidak sendiri!,” imbuhnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty