Politikus PKS Semprot Dede Budhyarto: Anies Nggak Ada Ngomong-ngomong Khilafah, Ngarang!
Polemik kata Khilafuck yang diunggah Komisaris Independen PT Pelni, Kristia Budhyarto atau Dede Budhyarto, menarik perhatian Anggota DPR RI, Tifatul Sembiring.
Tifatul ikut mengkritik aksi Dede yang memelesetkan kata Khilafah menjadi Khilafuck. "Sudah komisaris, digaji negara, masih jadi buzzer aja," ujar Tifatul dikutip dari unggahan twitternya, @tifsembiring (25/10/2022).
Baca Juga: Kelakuan Komisaris BUMN Dibilang Sombong, Dede Budhyarto Dapat Peringatan: Ingat! Roda Itu Berputar
Politisi Partai PKS itu geram melihat sikap yang diperlihatkan Dede Budhyarto. "Ucapan Presiden lu plesetin. Istilah khilafah itu sama dengan kekuasaan," lanjutnya.
Tifatul lanjut menambahkan, zaman dulu memang pernah ada Khilafah Islamiyyah. Sekadar diketahui, Khilafah merupakan sistem kepemimpinan yang memakai Al-Qur’an, Al-Hadis, Ijma, serta Qiyas sebagai acuan ideologi juga perundang-undangan.
"Kok diplesetin jadi khilafuck, oneng. Anies nggak ada ngomong-ngomong Khilafah. Ngarang," pungkasnya.
Sebelumnya, Dede Budhyarto merespons pidato Presiden Jokowi saat menghadiri acara Partai Golkar baru-baru ini. Saat itu, Jokowi menekankan kepada Partai Golkar untuk tidak sembrono memilih Capres.
"Memilih capres jangan sembrono apalagi memilih Capres yg didukung kelompok radikal yang suka mengkafir-kafirkan, pengasong khilafuck anti Pancasila, gerombolan yg melarang pendirian rumah ibadah minoritas," ujar Dede pada unggahan twitternya, @kangdede78 (23/10/2022).
Baca Juga: Berani Sekali kalau AHY Ditolak Jadi Cawapres Anies, Ray: Koalisi, NasDem-Demokrat-PKS Bubar
Meskipun tidak menyebut nama, indikasi pernyataan Dede tersebut secara tidak langsung menjurus ke Capres Partai NasDem, Anies Rasyid Baswedan.
Atas unggahan tersebut, Dede mendapat kecaman dari para tokoh pemuka agama. Sebab, pernyataan demikian sebetulnya tidak pantas keluar dari pejabat yang digaji oleh rakyat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum