Novel Bamukmin Ngaku Punya 130 Juta Massa sebagai Modal Cawapres, Suara Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019 Lewat!
Pegiat media sosial Rudi S Kamri heran dengan klaim sepihak Wasekjen Persaudaraan Alumni 212 Novel Bamukmin yang mengaku punya 130 juta massa sebagai modal untuk menjadi calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Anies Baswedan di Pilpres 2024.
"Novel Bamukmin menghitung dengan ilmu statistik versi Novel: kalau anggota PA 212 itu 13 juta. Kalau satu orang anggota dianggap mewakili 10 orang artinya tinggal dikalikan 13 juta berarti total 130 juta rakyat Indonesia mendukungnya jadi cawapres," kata Rudi S Kamri.
Rudi menertawakan teori ilmu statistik yang dipakai Novel dalam menghitung pendukung yang diklaimnya tersebut.
Ia pun menjelaskan bagaimana Novel bisa menemukan angka 130 juta pendukung, sementara di Pilpres 2019 saja, Jokowi-Ma'ruf Amin hanya meraih 55,05 persen suara atau sekitar 85 juta pemilih.
"Prabowo-Sandiaga meraih 44,5 persen, yang setara dengan 68 juta orang. Nah bayangkan kalau 130 juta pemilih Novel, ini luar biasa. Dan herannya nama Novel sendiri kok tidak pernah masuk radar lembaga survei manapun, mungkin mereka punya lembaga survei sendiri seperti misalnya lembaga survei Petamburan mungkin atau PA 212 punya lembaga survei tersendiri?" tegasnya.
Rudi menyindir kalau Novel itu kelewat pede, malah ia menuding kalau Novel itu 'muka tembok', tak punya malu serta tidak mengukur kemampuannya itu seperti apa.
"Klaim 130 juta ini kan statistik yang sangat koplak, asal mangap. Atau mungkin memang media sengaja menelanjangi dirinya supaya orang-orang seperti saya berkomentar. Jadi perhitungan tidak masuk akal kalau 130 juta. Pedenya itu loh! Saya pengen tahu bagaimana dia mendefinisikan 'saya itu apa dan siapa' introspeksi diri evaluasi diri," tegasnya.
Sebelumnya dalam sebuah wawancara, Novel menyatakan:
"Persis berkeliling dua minggu, ini viral di mana-mana sampai saat ini untuk saya menjadi cawapres itu luar biasa. Dua minggu itu tiap hari saya masih menerima.. sampai detik ini saya juga masih diwawancara untuk masalah pencawapresan saya.
Dan saya luruskan ada satu lembaga survei tertentu mengatakan sangat jauh kemungkinan bahkan saya dikatakan berhalusinasi. Saya bilang saya sampaikan massa 212 itu riil. Bukan halusinasi dan massa 212 itu spektakuler, 2018 itu masa puncaknya Aksi Bela Islam 212 itu berjumlah 13 juta orang.
13 juta boleh dikatakan perwakilan dari seluruh daerah dan dari seluruh unsur yang ada. Saya pun bisa mewakili 20 orang atau 30 orang bahkan 50 orang karena saya yang bergerak dengan keluarga saya, lingkungan saya.
Nah perwakilan 13 juta itu boleh kita pukul rata. Satu orang mewakili 10 orang saja, artinya massa dan simpatisan 212 itu bisa 130 juta orang, itu kalau kita mengambil sampel satu orang mewakili 10 orang yang hadir ketika itu (Aksi Bela Islam 212), itu massa yang riil," kata Novel.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: