Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kuatnya Ganjar Pranowo dan Puan Maharani, Kubu Megawati Dinilai Coba Tes Ombak Lewat Drama Sanksi

        Kuatnya Ganjar Pranowo dan Puan Maharani, Kubu Megawati Dinilai Coba Tes Ombak Lewat Drama Sanksi Kredit Foto: Instagram/Megawati Soekarno Putri
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pengamat politik asal Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Agus Riwanto menyoroti betul bagaimana PDI Perjuangan memutuskan untuk memberikan sanksi berupa teguran untuk Ganjar Pranowo.

        Menurutnya hal tersebut hanyalah strategi politik belaka yang coba dilakukan oleh Megawati Soekarnoputri.

        Baca Juga: Relawan Ganjar Pranowo Dukung Presiden Jokowi Jadi Ketum PDIP: Kami Yakin Bu Megawati Cukup Bijak!

        Dirinya teringat bagaimana strategi serupa pernah dilakukan oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Pemilu 2004.

        Menurutnya, PDI Perjuangan ingin mendulang hasil yang sama dengan mencoba menjatuhkan teguran untuk Ganjar Pranowo yang siap maju sebagai kandidat di Pilpres 2024.

        "SBY ketika itu mendapat simpati publik yang tinggi, rating SBY naik. Kira-kira PDIP ingin memainkan narasi itu, jadi itu untuk PDIP lagi."

        "Kalau dilihat dari budaya pop, sebenarnya saya lihat ini upaya PDIP justru ingin membuat simpati publik kepada tokoh-tokoh PDIP yang diduga menyatakan diri siap maju sebagai kandidat presiden maupun tokoh yang menyatakan dukungan."

        "Tokoh yang menyatakan kesiapannya kan Pak Ganjar, sedangkan yang mendukung Pak Rudy," ujar Agus di Solo, Kamis (27/10).

        Agus menilai, dalam hal ini ada kesan PDIP ingin menegaskan sebagai partai yang sedang berkuasa, sehingga ketua umum yang seharusnya menyatakan siapa yang menjadi kandidat presiden.

        Baca Juga: Oknum Relawan Minta Puan Maharani Diperiksa KPK, Loyalis Ganjar Pranowo: Upaya Adu Domba!

        "Kalau ada orang yang berbicara sebelum ketua umum berbicara, maka itu tidak elok dan harus diberi sanksi."

        "Jadi, buat saya ini strategi politik yang dimainkan PDIP untuk meraih simpati publik, untuk PDIP sendiri dan menaikkan rating itu sendiri," ucapnya.

        Agus memprediksi dengan strategi tersebut, PDIP berharap publik memberi ruang simpati pada partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu maupun sejumlah kader partai yang ada. "Jadi, sekali lagi, ini positif, bukan negatif."

        Baca Juga: Analisis Pengamat Kasih Sedikit Angin Segar ke Ganjar Pranowo Soal Tiket Nyapres 2024 dari PDIP, Siap-siap!

        "Mau Ganjar atau Puan (yang nantinya diusung PDIP) dua-duanya sama kuat. Kalau PDIP melihat animo publik berdasarkan survei, tampak Ganjar hasilnya lebih tinggi dibandingkan tokoh lain," katanya.

        Agus juga menyebut langkah PDIP memanggil Ganjar hingga ke Jakarta, merupakan sikap serius sekaligus tidak serius.

        "Seriusnya, karena sampai dipanggil ke Jakarta, tidak seriusnya cuma ada sanksi teguran."

        "Ada enggak suratnya, secara hukum kan itu bukan sanksi, itu sanksi moral namanya."

        "Kalau secara hukum, sanksi itu ditulis, sanksinya apa, kapan dikeluarkan, siapa yang menandatangani dan itu dipublikasikan ke masyarakat. Kan enggak juga," katanya.

        Melihat kondisi saat ini, menurut dia, partai ini akan lebih melihat bahwa posisi survei publik lebih menentukan dari keinginan partai.

        Baca Juga: Loyalis Soal Oknum Relawan Ganjar Pranowo Minta Puan Maharani Diperiksa KPK: Ngajak Kerja Bakti Aja Susah, Ini Malah Datang ke KPK…

        "Saya yakin partai ini akan realistis," pungkas Agus.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: