Bagai Langit dan Bumi! Saat Ganjar Raih Elektabilitas 23 Persen, Puan Cuma Dapat 1 Persen, Halo PDIP: 'Kenyataan Memang Tak Tertahankan'
Hasil survei Litbang Kompas yang dirilis Rabu (26/10/2022) menempatkan perolehan suara untuk Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di angka 23 persen. Hal ini berbanding terbalik dengan elektabilitas rekannya di PDIP, Puan Maharani, yang hanya mendapat 1 persen.
Elektabilitas Puan tidak terpaut jauh dari Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini yang menggondol elektabilitas 1,2 persen.
Meski demikian, Puan unggul sedikit dari mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang elektabilitasnya 0,7 persen.
Baca Juga: Kuatnya Ganjar Pranowo dan Puan Maharani, Kubu Megawati Dinilai Coba Tes Ombak Lewat Drama Sanksi
Puan juga mengungguli dua nama pimpinan partai politik besar Indonesia, yakni Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dengan elektabilitas 0,5 persen. Serta Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar yang elektabilitasnya 0,3 persen.
Namun demikian, Puan tertinggal jauh dari Ganjar Pranowo, kader PDIP yang juga digadang-gadang menjadi capres partai moncong putih tersebut. Elektabilitas Gubernur Jawa Tengah itu mencapai 23,2 persen.
Angka tersebut naik dari survei sebelumnya yang mencatatkan elektabilitas Ganjar sebesar 22 persen. Pada survei terbaru, Ganjar berhasil menjadi kandidat capres dengan elektabilitas tertinggi, mengungguli Prabowo Subianto.
Pada survei Litbang Kompas yang dirilis Juni 2021, elektabilitas Puan sebesar 0,2 persen. Sementara, pada survei periode Januari 2022, Ketua DPR itu mengantongi angka keterpilihan 0,6 persen.
Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom, Pratama Ari Junaedi mengatakan, hasil survei yang selalu menempatkan Ganjar di urutan atas bisa menjadi pertimbangan bagi Puan untuk lebih bijaksana. Menurutnya, Puan lebih baik fokus melanjutkan langkah Megawati di internal PDIP.
"Dengan memberi jalan bagi Ganjar, justru Puan tidak mengalah tetapi memahami kehendak sejarah kalau dirinya pantas bersikap bijaksana dan matang dalam politik," katanya.
Baca Juga: Lihat Sanksi Ganjar Pranowo dan Loyalis Puan Maharani, Tanda Melemahnya Megawati: Ada Kemungkinan...
Ari mengatakan, kelasnya Puan adalah porsi ketua umum. Menurut dia, PDIP layak melakukan regenerasi politik kepemimpinan dengan menempatkan Puan sebagai ketua umum.
Sejumlah elite PDIP, lanjut Ari, mulai menyadari bahwa elektabilitas Ganjar Pranowo kian kuat. Hal itu membuat sejumlah pihak mulai membuka pintu untuk mengusung Ganjar sebagai capres.
"Kenyataan di lapangan yang memang tidak tertahankan. Ada adagium jika Ganjar semakin ditekan, maka potensi Ganjar semakin menguat," ujarnya.
Ari mengatakan, kebulatan tekad Ganjar menjadi capres saat ini tidak banyak dijegal oleh elite PDIP karena para pendukungnya di internal partai mulai nampak. Selain itu, para kader PDIP selalu memegang teguh aturan bahwa pencapresan ditentukan oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
"Sebetulnya Ganjar didukung oleh silent majority di dalam partainya. Hanya karena mereka harus menghormati aturan partai, mereka bersikap pasif," kata Ari.
Ketua umum Gema Perjuangan Maharani Nusantara (GPMN), Daddy Palgunadi meminta Puan Maharani dengan Ganjar Pranowo tidak dibanding-bandingkan. Kata dia, siapapun yang akan mendapatkan rekomendasi dari Megawati Soekarnoputri merupakan pilihan terbaik.
"Sikap PDIP yang tak kunjung menetapkan siapa jagoan dalam Pilpres 2024 menjadi kegelisahan para pengamat, sehingga rasa tak sabar para pengamat membuat skenario-skenario seolah Ketua Umum PDIP merestui pencapresan Ganjar Pranowo," ujarnya.
Daddy mengatakan, Ganjar adalah sosok pekerja partai yang taat akan aturan parta. Apalagi, kata dia, belum ada instruksi dari ketua partai soal pencapresan Ganjar.
Menurut Daddy, seolah para relawan Ganjar Pranowo dan para pengamat politik ingin menjerumuskan Ganjar untuk bermain mata dengan partai politik lain. Dia menunjuk Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang telah mendeklarasikan Ganjar Pranowo sebagai Capres 2024 yang notabene bukan kader partainya.
"Ada upaya untuk membelah kekuatan PDIP dengan membanding-bandingkan Puan dengan Ganjar Pranowo. Yang jelas-jelas gerakan Ganjar tidaklah bisa dibilang sebagai keterwakilan PDIP," tandas Daddy.
Akun @AhFirdaus meminta PDIP dan Puan Maharani bersikap realistis melihat hasil survei yang selalu memenangkan Ganjar dibandingkan Puan. Menurut dia, jalau PDIP tidak mendukung Ganjar, siap-siap saja suara PDIP turun drastis.
Baca Juga: Tenang dan Berani Saat Tegur Ganjar Pranowo, Elite PDIP Ini Jadi Sorotan: Dia Mewakili Megawati...
"Kemungkinan pemilih akan berpindah pada Prabowo," katanya.
"Semoga Mega memilih Puan untuk jadi capresnya, agar segera nyungsep PDIP," timpal @AzzaSuhatmo. “PDIP fokus ke Ganjar aja. Kalau partai ingin tetap eksis. Puan nanti justru akan menghancurkan partai,” sambung @yustinustri.
Akun @HariBudiSusetia mengatakan, dalam pilpres yang langsung dipilih rakyat, sangat kecil kemungkinan capres perempuan terpilih. Kata dia, sejarah sudah membuktikan, Megawati gagal dalam pilpres langsung walaupun didukung partai besar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas