Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Hoax Bisa Dicek Menggunakan Aplikasi, Jangan Mau Termakan Berita Bohong!

        Hoax Bisa Dicek Menggunakan Aplikasi, Jangan Mau Termakan Berita Bohong! Kredit Foto: Vecteezy/icetrayimages794410
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Penyebaran informasi bohong (hoax) semakin marak di tengah masifnya kemajuan teknologi informasi. Masyarakat bisa melakukan beberapa cara mengecek kebeneran. Salah satunya menggunakan aplikasi.

        Direktur LKP Indra Komputer, Pengajar, dan Relawan TIK, Anik Indrawati, S.Pd mengatakan, setiap individu tidak boleh langsung mempercayai informasi yang didapat. Lakukan pengecekan terlebih dulu media resmi atau website seperti turnbackhoax.id dan cekfakta.com.

        Baca Juga: Informasi Hoax Selalu Menyerang Komunitas Besar

        “Kita juga bisa mengecek melalui aplikasi yang sudah disediakan. Bisa install dari playstore, Hoax Buster Tools. Di dalam aplikasi, juga ada game-game yang fungsinya mengedukasi masyarakat banyak, tersedia juga agar kita bisa mengetahui bahaya informasi hoax,” kata Anik saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, pada Kamis (27/10/2022).

        Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan, We Are Social mencatat kini pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna, di mana sebanyak 170 juta penggunanya menggunakan media sosial.

        Sekarang ini bentuk hoax yang paling banyak diterima berupa tulisan, mencapai 62,10 persen. Sementara berupa gambar mencapai 37,50 persen dan video 0,40 persen. Media sosial menjadi saluran terbesar penyebaran hoax, mencapai 92,40 persen.

        “Jangan menyebarkan berita tanpa mengecek kebenarannya. Jangan terpengaruh dan hati-hati dengan judul provokatif, periksa fakta (asal dan sumber berita),” kata Anik.

        Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

        Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bekerja sama dengan Siber Kreasi. Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli dibidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Dosen Digital, Relawan Mafindo, dan Pandu Digital Indonesia, Aidil Wicaksono. Kemudian Koordinator Nasional Arus Informasi Santri Nusantara (AIS Nusantara), Anifatul Jannah, S.I.Kom, MA, serta mengundang Direktur LKP Indra Komputer, Pengajar, dan Relawan TIK, Anik Indrawati, S.Pd.

        Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital 2022 hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi, bisa klik ke Instagram @siberkreasi dan @literasidigitalkominfo.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Lestari Ningsih

        Bagikan Artikel: