Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI) berkomitmen meningkatkan literasi digital masyarakat menuju Indonesia #MakinCakapDigital2024. Dalam rangka mewujudkan target tersebut, Kominfo RI kembali menggelar kegiatan webinar Makin Cakap Digital 2024 untuk segmen komunitas di wilayah Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur dengan tema “Menjadi Netizen yang Bijak dalam Bermedia Sosial” pada Senin (25/3/2024).
Indeks literasi digital Indonesia pada 2023 berada di angka 3,65 dari skala 1-5. Angka ini berada di tingkat sedang, sekaligus menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu 3,54.
Peningkatan literasi digital secara merata semakin urgen, karena banyak masyarakat mudah percaya berita palsu di dunia digital. Grapholog, Trainer, Pengusaha Kuliner, Diana Aletheia Balienda mengatakan, aliran informasi sekarang ini begitu deras, sehingga setiap individu harus mampu berpikir kritis.
“Ketika menerima berita, jangan langsung menerimanya. Gunakan otak kita. Tanya, selidiki, dan evaluasi terlebih dulu,” kata Diana saat menjadi pembicara webinar Makin Cakap Digital 2024 untuk segmen komunitas di Probolinggo, Jawa Timur, Senin (25/3/2024).
Ketika sudah mengetahui kebeneran informasi, setiap individu bisa memberi tahu orang terdekat secara pelan-pelan perihal fakta tersebut agar tidak terjerumus hoax. Perlu diingat, tidak mudah mengingatkan orang lain.
Baca Juga: Pahami Keamanan Digital, Karakter Pengguna Internet Bisa Dilihat dari Jejak Digital
Setiap individu harus menerapkan etika tepat ketika memberi tahu orang lain perihal kebenaran informasi. Tujuan terpenting memvalidasi berita secara pelan-pelan, bukan menang-menangan.
Akademisi UNITOMO - Ketua Umum P2BPT, Meithiana Indrasari menambahkan, pola pikir kritis juga harus diterapkan ketika individu hendak melakukan posting di media sosial. Setiap postingan harus bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.
Ketika berinteraksi di media sosial, masyarakat perlu mengamalkan nilai-nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika. Sehingga tercipta ruang digital yang positif, bebas dari radikalisme maupun intoleransi.
“Perlu diingat bebas bukan berarti bablas berekspresi. Kita harus menjaga privasi orang lain. Berkomunikasi dengan sopan. Menghargai keberagaman,” kata Meithiana.
Dalam kesempatan sama, Presenter, Indy Barends mengatakan, pemahaman perihal etika menjadi penting ketika berinteraksi di media digital. Setiap individu tetap harus menjaga perasaan orang lain meski tidak berkomunikasi tatap muka.
Dalam dunia maya, individu berinteraksi dengan beragam budaya. Keberagaman ini harus menjadi dorongan ingin membangun hubungan lebih jauh lagi, sehingga bisa menjalin kolaborasi.
“Ada interaksi antarbudaya yang bisa menciptakan standar baru tentang etika. Kita perlu tahu ada standar-standar yang perlu dipahami ketika bertemu budaya lain,” kata Indy.
Baca Juga: Ciptakan Ruang Digital Positif, Perbanyak Konten Budaya di Media Sosial
Kegiatan Makin Cakap Digital 2024 merupakan rangkaian program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI. Program ini bertujuan meningkatkan literasi digital 50 juta masyarakat di Indonesia.
Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya, yaitu Grapholog, Trainer, Pengusaha Kuliner, Diana Aletheia Balienda, Akademisi UNITOMO - Ketua Umum P2BPT, Meithiana Indrasari, dan Presenter, Indy Barends sebagai key opinion leader (KOL).
Adapun informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dapat diakses melalui Website literasidigital.id atau akun Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo dan YouTube Literasi Digital Kominfo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Advertisement