Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Waspadai Peretasan Melalui WiFi Umum, Tidak Ada yang Aman 100%

        Waspadai Peretasan Melalui WiFi Umum, Tidak Ada yang Aman 100% Kredit Foto: Unsplash/Dreamlike Street
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Tidak ada yang aman 100 persen di dunia digital. Setiap individu hanya bisa meminimalisasi risikonya. Salah satunya mewaspadai peretasan akun melalui jaringan WiFi umum.

        Founder-Komisaris Lenere Business Suite, Eko Prasetyo mengatakan, masyarakat tidak perlu terlalu khawatir karena tidak banyak orang Indonesia mampu melakukan peretasan. Meski demikian, mereka tetap harus berhati-hati ketika menggunakan jaringan WiFi umum.

        Baca Juga: Online di Mana Saja, Kapan Saja dengan Jaringan WiFi Berkualitas

        “Tidak masalah menggunkan wifi umum, tapi saran saya pakai juga antivirus di handphone dan PC,” kata Eko saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, pada Jumat (28/10/2022).

        Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan, We Are Social mencatat kini pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna, di mana sebanyak 170 juta penggunanya menggunakan media sosial.

        Ketika mengakses internet memakai WiFi umum, lanjut dia, individu juga perlu memerhatikan posisi duduk. Sekarang ini banya orang mengetik password atau username secara huruf per huruf. Kebiasaan ini bisa berdampak fatal.

        “Kalau ada orang yang iseng, mereka bisa tahu ketika melihat tombol keyboard yang ditekan. Itu bukan teknik hacking, itu teknik menyontek. Ini perlu diwaspadai. Kalau mau menggunakan WiFi umum, kita lebih baik berada di posisi belakang kita adalah tembok,” kata Eko.

        Kemudian, jangan mengakses sesuatu krusial ketika menggunakan jaringan WiFi umum. Misal e-banking. Kalau terpaksa harus transaksi, gunakanlah m-banking karena jauh lebih aman dan menggunakan aplikasi khusus.

        Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital.

        Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

        Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi.

        Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli dibidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Founder - Komisaris Lenere Business Suite, Eko Prasetyo. Kemudian Founder Komunitas Njombangan, Johar Zauhariy, S.E, serta mengundang Key Opinion Leader (KOL), Public Figure, dan Dadpreneur, Indra Brasco.

        Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital 2022 hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi, bisa klik ke Instagram @siberkreasi dan @literasidigitalkominfo.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: