Heboh Isu Jokowi Bakal Ambil PDIP dari Tangan Megawati, Ganjar Pranowo Tegas: Ngawur, Waspada Penumpang Gelap!
Beredar isu dukungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) maju menjadi Ketua Umum PDIP pada 2024 menguak.
Mengenai perkembangan yang ada, Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang juga menjabat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebut isu tersebut justru hanya mengadu domba di internal partai berlambang banteng moncong putih itu.
Menurutnya, semua kader PDIP perlu waspada dengan isu tersebut.
"Saya meminta semua mewaspadai adanya penumpang gelap yang ingin menciptakan disharmoni hubungan di tubuh PDIP. Agar siapa pun tidak membuat gerakan yang merusak nama baik seseorang," ujar Politikus PDIP Ganjar Pranowo di Semarang. Minggu (30/10/2022).
Dia menilai dirinya dengan Presiden Jokowi merupakan orang partai politik yang memahami bagaimana aturan dan relasi di parpol.
Dia menilai dirinya dengan Presiden Jokowi merupakan orang partai politik yang memahami bagaimana aturan dan relasi di parpol.
"(Ide Jokowi Ketum PDIP) itu sebuah 'kengawuran' dan imajinasi dari seorang yang tidak mengerti aturan di PDI Perjuangan, yang tidak mengerti relasi di antara kami di dalam partai, dan sangat sembrono," ujarnya. Gubernur Jawa Tengah itu juga menyebutkan untuk suksesi ketua umum, kongres partai sudah mengaturnya sehingga ide Jokowi merebut tampuk kepemimpinan PDIP itu tidak benar.
Seluruh pendukung Presiden Jokowi diharapkan agar melakukan konter isu tersebut, agar tidak menjadi bola liar.
"Saya kira yang seperti ini mesti dicermati, apakah ini ide pribadi atau seruan orang. Kami yang sejak awal mendukung Pak Jokowi di dalam pemerintahan tentu harus segera konter orang-orang semacam ini agar tidak terpancing situasi yang mengadu domba," jelasnya. Dirinya juga mengimbau agar sukarelawan manapun tidak menggunakan strategi-strategi politik kotor, terlebih menjelang pesta demokrasi pada tahun 2024.
"Saya ingin menyampaikan relawan manapun atau siapa pun, satu agar tidak menjelek-jelekkan orang, dua tidak mendiskreditkan orang, tiga juga tidak mendiskreditkan partai-partai," tutur dia.(Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto