Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pendapatan Dividen Meroket Drastis, Saratoga Milik Konglomerat Edwin Soeryadjaya Raup Laba Bersih Rp7,1 Triliun

        Pendapatan Dividen Meroket Drastis, Saratoga Milik Konglomerat Edwin Soeryadjaya Raup Laba Bersih Rp7,1 Triliun Kredit Foto: Medcom
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) milik konglomerat Edwin Soeryadjaya membukukan laba bersih sebesar Rp7,15 triliun pada sembilan bulan pertama tahun 2022. Laba tersebut masih lebih rendah daripada periode yang sama tahun 2021 yang mencapai Rp14,07 triliun. Meskipun begitu, laba bersih SRTG pada Q3 2022 meningkat dibandingkan Q2 2022.

        Presiden Direktur Saratoga, Michael William P. Soeryadjaya, menyampaikan bahwa khusus di kuartal III 2022, SRTG mampu mencatat laba bersih senilai Rp3,8 triliun, meningkat tajam dibandingkan rugi bersih sebesar Rp253 miliar pada kuartal II 2022 sebelumnya. Peningkatan pendapatan dividen dan kenaikan nilai portofolio investasi disebut menjadi katalis utama bagi pengiatan fundamental SRTG hingga akhir September 2022. SRTG yang juga dimiliki oleh Sandiaga Uno ini mencatat pendapatan dividen sebesar Rp1,4 triliun per September 2022.

        Baca Juga: Pendapatan dan Laba Bersih Siloam Hospitals Milik Lippo Group Kompak Turun pada Kuartal Ketiga 2022

        "Kami berusaha untuk menjaga momentum pertumbuhan ini dan mengoptimalkan kinerja setiap portofolio investasi agar dapat tumbuh positif sehingga ikut berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia," ungkapnya, Senin, 31 Oktober 2022.

        Ia menambahkan, pendapatan dividen tersebut meningkat 58% pada periode yang sama tahun 2021. Dividen paling utama didapat dari PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX), dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG). Hingga akhir Q3 2022, SRTG mencatatkan Net Asset Value (NAV) sebesar Rp64,9 triliun. Angka tersebut naik 42% dibandingkan dengan pencapaian pada periode yang sama di tahun 2021 sebesar Rp45,8 triliun.

        "Kami optimis perekonomian Indonesia tetap mampu menghadirkan peluang-peluang investasi dengan potensi pertumbuhan yang tinggi dalam jangka panjang. Dengan pengalaman dan kemampuan sumber daya yang dimiliki, Saratoga akan mengambil inisiatif untuk melanjutkan investasinya di sektor-sektor strategis, seperti infrastruktur digital, pelayanan kesehatan, energi terbarukan dan konsumer," tutupnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Lestari Ningsih
        Editor: Lestari Ningsih

        Bagikan Artikel: