Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Terang-terangan! Anies Baswedan Lebih ‘Klop’ dengan AHY Dibanding Aher: Elektabilitas Ketum Demokrat Itu Lebih Tinggi!

        Terang-terangan! Anies Baswedan Lebih ‘Klop’ dengan AHY Dibanding Aher: Elektabilitas Ketum Demokrat Itu Lebih Tinggi! Kredit Foto: Partai Demokrat
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Dibandingkan berpasangan dengan Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Ahmad Heryawan alias Aher, menurut Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin, Anies Baswedan lebih untung jika berpasangan dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)

        Menurut Ujang, adapun hal yang menjadikan Aher tidak cocok dengan Anies adalah karena mantan Gubernur DKI Jakarta itu didukung oleh lawan politik yang anti radikal.

        Baca Juga: Katanya Nasdem-PKS-Demokrat Mau Deklarasi 10 November, Tapi Belum Ada Kata Sepakat? Dukungan Anies Baswedan Terancam Bubar

        "Jadi kalau soal pilihan AHY lebih cocok dibandingkan Aher, itu kita bicara objektif seperti itu," ucap Ujang Komarudin saat melansir dari AKURAT.CO, Rabu (02/10/2022).

        Dia menerangkan, Anies dengan AHY dirasa lebih cocok karena Partai Demokrat merupakan partai nasionalis dan kemungkinan masih bisa diterima oleh publik.

        "Padahal kita tidak tahu (benar PKS dukung paham radikal), belum tentu gitu ya. Tapi itu tidak bagus itu akan membenarkan tuduhan lawan politik Anies bahwa Anies didukung PKS, dan PKS dianggap mendukung kelompok-kelompok garis keras," sambungnya.

        "Lebih cocok memang anies AHY sama-sama muda ya, dan AHY elektabilitasnya lebih tinggi dibandingkan Aher," kata Ujang. 

        Baca Juga: Ada Udang di Balik Batu, Pencapresan Buru-buru Anies Baswedan demi Hindari Kasus Formula E

        Sementara itu, Ujang mengingatkan apabila kedua partai antara NasDem dan PKS saling berjibaku sama-sama ingin mengusung Cawapres, maka koalisi tiga partai ini berpotensi akan bubar.

        "Enggak ada yang berkoalisi. Karena kalau salah satu misalkan Demokrat atau PKS tidak gabung salah satunya saja, kan tidak bisa kurang 20 persen (Partai NasDem)," jelasnya.

        Baca Juga: Pesonanya Bikin Kandidat Lain Ketar-ketir! 'Tsunami' Dukungan ke Anies Baswedan untuk Jadi Presiden Bakal Bikin Ribut Kubu Istana!

        Dia menyarankan agar lebih baik ketiga partai ini bisa bersama-sama mematangkan bakal calon Wakil Presiden. Sementara bagi partai yang tidak mendapatkan suara bisa diberikan kompensasi.

        Baca Juga: Getol Mendukung Anies Baswedan, Manuver NasDem Ternyata Upaya Penyelamatan: Jika Jadi Tersangka...

        "Jadi sejatinya harus kalau berkoalisi harus bijaksana harus mengalah, mana yang terbaik baru nanti yang kalah apa yang tidak dijadikan Cawapres misalkan ya harus dapet kompensasi, di perpolitikan seperti itu," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty

        Bagikan Artikel: