Kegagalan Jokowi Mengurus Ekonomi Bakal Jadi 'Angin Segar Plus Durian Runtuh' untuk Anies Baswedan di Pilpres 2024, Ini Alasannya!
Saiful Mujani Research and Conslting (SMRC) kembali merilis hasil survei mereka. Kali ini SMRC merilis surveinya berkaitan tentang persepsi atas ekonomi memiliki pengaruh dalam pemilihan presiden, secara spesifik soal puas tidaknya pemilih pada evaluasi ekonomi dan pengaruhnya pada pilihan capres.
Untuk diketahui, data survei SMRC dua tahun terakhir (2021-2022) menunjukkan ada 36,6 persen publik yang menyatakan kondisi ekonomi sekarang lebih buruk atau jauh lebih buruk dibanding tahun sebelumnya. Yang menyatakan lebih baik atau jauh lebih baik sebanyak 32,7 persen. Sementara yang menyatakan tidak ada perubahan sebanyak 26,7 persen.
Mengenai hal ini, salah satu kandidat Capres terkuat yakni Anies Baswedan dikatakan akan mendapat “angin segar plus durian runtuh” di pilpres 2024 yang mana pada pemilih yang kecewa dengan evaluasi ekonomi oleh pemerintahan Jokowi yang dinilai buruk atau jauh lebih buruk, maka banyak pemilih yang akan cenderung memilih Anies sebagai calon presiden pilihan mereka.
“Dari yang menyatakan kondisi ekonomi lebih buruk atau jauh lebih buruk, terdapat 27 persen yang memilih Anies Baswedan. Sementara dari kalangan yang menilai kondisi ekonomi baik atau lebih baik, keterpilihan Anies sebanyak 21 persen,” demikian bunyi keteranagan pers SMRC yang diterima redaksi wartaekonomi.co.id, Kamis (3/11/22).
Kebalikan dari apa yang Anies bakal dapat, sosok kandidat lain yakni Ganjar Pranowo akan lebih diuntungkan jika pemerintah saat ini dinilai mampu menangani masalah ekonomi.
Ada 27 persen yang menilai kondisi sekarang lebih buruk atau jauh lebih buruk yang memilih Ganjar. Sementara yang memilih Ganjar dari kalangan yang menilai kondisi ekonomi sekarang lebih baik atau jauh lebih baik sebanyak 33 persen. Yang menilai ekonomi tidak ada perubahan dan memilih Ganjar sebesar 26 persen.
Pendiri SMRC, Saiful Mujani menjelaskan bahwa secara teoretis mereka yang memberi penilaian positif pada kondisi ekonomi biasanya ingin mempertahankan yang sedang berkuasa. Sebaliknya, yang menilai kondisi ekonomi sekarang lebih buruk dibanding sebelumnya cenderung ingin melakukan perubahan, mengganti atau mencari yang kontras dengan yang sedang berkuasa.
Lebih lanjut dikatakan bahwa studi ini menemukan bahwa evaluasi atas kondisi ekonomi cenderung negatif pada Anies. Artinya, yang menyatakan kondisi ekonomi baik cenderung akan menyerang Anies. Sebaliknya, yang menyatakan kondisi ekonomi baik akan memperkuat Ganjar.
“Kalau kondisi ekonomi kita semakin buruk, itu akan menguntungkan Anies dan akan menggerus pemilih Ganjar. Sebaliknya, semakin ekonomi membaik atau persepsi masyarakat tentang ekonomi semakin baik, maka Ganjar akan semakin kuat dan Anies akan menjadi semakin lemah,” kata Saiful.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto