Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Amerika Gelar Pemilu Paruh Waktu, Omongan Politikus Rusia Pedas Banget: Tanda-tanda Demokrat Tumbang

        Amerika Gelar Pemilu Paruh Waktu, Omongan Politikus Rusia Pedas Banget: Tanda-tanda Demokrat Tumbang Kredit Foto: Antara/REUTERS/Tyrone Siu
        Warta Ekonomi, Moskow -

        Klaim bahwa Rusia mengerahkan “troll dan bot” untuk ikut campur dalam pemilihan paruh waktu Amerika Serikat hanyalah upaya Partai Demokrat untuk menjelaskan kemungkinan kekalahannya, kata Ketua Duma Negara Rusia Vyacheslav Volodin.

        “Demokrat AS melakukannya lagi, menuduh Rusia ikut campur dalam pemilu. Kami melihat hal yang sama pada 2016, ketika [Donald] Trump menjadi Presiden AS,” kata pejabat tinggi itu di media sosial, Senin (7/11/2022).

        Baca Juga: Dulu Ketua DPR Amerika, Nanti Menteri Inggris, Ini Kata China Soal Kunjungan Pejabat ke Taiwan

        “Pemilih Amerika tidak memilih Demokrat semata-mata karena masalah yang muncul karena mereka. Mereka harus mempertanggungjawabkan diri mereka sendiri,” sarannya.

        Anggota parlemen senior itu merujuk pada sebuah laporan di New York Times (NYT) pada Minggu (6/11/2022), yang merinci klaim oleh "peneliti keamanan siber" AS bahwa pemerintah Rusia sedang melakukan "operasi informasi untuk mempengaruhi pemilihan Amerika."

        “Kampanye tersebut tidak hanya menunjukkan betapa rentannya sistem politik Amerika terhadap manipulasi asing, tetapi juga bagaimana penyedia disinformasi telah berevolusi dan beradaptasi dengan upaya platform media sosial utama untuk menghapus atau mengecilkan konten palsu atau menipu,” lapor NYT.

        Klaim campur tangan pemilihan Rusia telah menjadi landasan upaya kampanye Hillary Clinton untuk menjelaskan mengapa dia gagal mengalahkan Donald Trump dalam pemilihan 2016. Dia menuduhnya "berkolusi" dengan Rusia untuk masuk ke Gedung Putih.

        Masa jabatan Trump dinodai oleh tuduhan, yang dipromosikan dengan penuh semangat oleh media yang memusuhi presiden. Penasihat khusus, Robert Mueller menyelidiki kecurigaan tersebut, tetapi laporannya tahun 2019 tidak mengungkapkan konspirasi Trump-Rusia.

        Moskow membantah ikut campur dalam politik domestik AS dan mengatakan bahwa itu digunakan sebagai kambing hitam dalam pertempuran politik AS.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: